Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bertekad menjadikan
anak muda sebagai ujung tombak pembangunan karena dinilai mewakili semangat
untuk terus bergerak menggapai level kehidupan yang lebih baik. Untuk
mewujudkan hal tersebut, sentuhan teknologi akan diintensifkan agar kreasi
mereka semakin meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas.
"Pemuda mempunyai jiwa yang dinamis, mau belajar, dan
selalu peka dengan perubahan zaman. Hal itu merupakan syarat agar mereka bisa
punya daya saing global," kata Abdullah Azwar Anaz, Bupati Banyuwangi
Abdullah Azwar Anas saat membuka Festival Pemuda Banyuwangi 2013.
Festival Pemuda Banyuwangi yang berlangsung 17-19 Oktober
2013, dikemas dalam bentuk Pameran Kreativitas dan Produk Pemuda, dengan
menyajikan beragam produk dan jasa hasil kreasi para pemuda di Banyuwangi,
mulai dari barang seni hingga jasa konsultasi berbasis teknologi informasi.
Menariknya, produk-produk tersebut diberi sentuhan teknologi
melalui pemasaran berbasis internet. Komunitas Kampung Online yang ada di
Banyuwangi didorong pemerintah daerah setempat, untuk mendampingi pemasaran
produk-produk pemuda melalui internet.
"Kami ingin semakin banyak anak muda Banyuwangi yang
punya blog. Blog bisa digunakan untuk personal branding, pemasaran produk,
hingga tukar ide serta gagasan," kata Anas dalam rilis tertulisnya, Jumat (18/10).
Menurut Anas, Pemkab Banyuwangi akan memfasilitasi para
blogger dengan menggelar lomba-lomba nge-blog secara rutin. Hal itu, kata dia,
misalnya dilakukan melalui ilovebanyuwangi.com, onbanyuwangi.com, serta lomba
penulisan yang mengikutsertakan kalangan blogger.
Acara Festival Pemuda Banyuwangi sendiri digelar di tiga
titik sekaligus, yaitu di Gelanggang Seni Budaya Banyuwangi yang ada di pusat
kota dan di dua kecamatan lain.
Hebatnya, semua titik festival terkoneksi satu sama lain
melalui fasilitas video. Peserta dan penonton di satu titik bisa melihat
aktivitas di titik lainnya secara real time.
Bahkan, saat pembukaan, tarian digelar di pusat kota dengan
musik pengiring dari titik yang berada di kecamatan lain. Hal itu menimbulkan
harmoni yang menarik dan mengagumkan, dalam satu rangkaian video yang bisa
disaksikan oleh semua peserta dan penonton.
Anas sendiri membuka festival ini melalui fasilitas
teknologi video confrence dari Arab Saudi, karena yang bersangkutan sedang
menunaikan ibadah haji.
"Teknologi telah mengubah lansekap dunia. Banyuwangi
pun menjawab tantangan zaman dengan mendeklarasikan diri sebagai kabupaten'Digital Society' yang pertama di Indonesia. Saat ini terdapat 1.200 titik
hotspot di berbagai tempat publik di Banyuwangi," kata Anas.
Sentuhan teknologi itu, lanjutnya, antara lain
ditrasnformasikan melalui peran para generasi muda sebagai pioner perubahan.
Berdasarkan data BPS, jumlah anak muda berusia 16-30 tahun di Indonesia
mencapai 62,69 juta jiwa.
"Kontribusi anak muda pula yang akan membawa Indonesia
mencapai puncak bonus demografi pada 2020-2030, di mana pada saat itu jumlah
penduduk usia produktif 15-64 tahun akan mencapai jumlah yang sangat tinggi.
Bonus demografi itu harus dimanfaatkan agar bangsa ini berlari makin kencang.
Salah satu pilarnya tentu anak muda yang melek teknologi, dan bisa memanfaatkanteknologi untuk memberi nilai tambah bagi kehidupan," jelas Anas.
Beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar