Kawasan timur Pulau Jawa patut dilirik sebagai daerah tujuan
investasi sebagai alternatif di tengah
mulai jenuhnya kawasan barat yang sudah sesak. Salah satu
daerah di ujung timur Pulau Jawa yang cukup prospektif adalah Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur.
Pemerintah daerah setempat terus memantapkan diri menjadi
pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Pulau Jawa. Kinerja dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan geliat
ekonomi di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan, pada
2010, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi mencapai 6,22%, di atas pertumbuhan nasional sebesar 6,1%. Pada 2011, ekonomi
Banyuwangi tumbuh 7,02%, jauh melampaui pertumbuhan nasional sebesar 6,5%. Pada 2012, pertumbuhan Banyuwangi mencapai
7,27%, juga melampaui pertumbuhan nasional sebesar 6,23%.
”Secara konsisten kami membangun infrastruktur,
membangkitkan pariwisata, menggerakkan sektor riil, dan menjalin kemitraan dengan swasta dalam bentuk private partnership
untuk bersama-sama meningkatkan kualitas ekonomi lokal,” ujar Anas dalam surat elektronik yang disampaikan kepada
media online, Minggu (6/10/13).
Program-program seperti pembangunan infrastruktur
transportasi (pelabuhan, bandara, jalan, jembatan), perbaikan dan pembangunan irigasi pertanian, dan peningkatan kualitas
pendidikan-kesehatan telah berhasil mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Tingkat kemiskinan di Banyuwangi menurun drastis dari level
20,09% pada 2010 mebjadi 10,48% pada 2012. Adapun tingkat Pengangguran Terbuka terus menurun dari 3,92% pada 2010
menjadi 3,40% pada 2012.
Anas mengatakan, Banyuwangi disiapkan menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Pulau Jawa. Setidaknya ada tiga modal yang dimiliki Banyuwangi untuk menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi baru di timur Pulau Jawa.
Modal pertama, kualitas infrastruktur yang memadai.
Pelabuhan Tanjung Wangi terus direvitalisasi untuk memenuhi keinginan dunia
usaha agar bisa menjadi pintu gerbang bagi distribusi barang dan orang menuju
kawasan timur Indonesia. Pelabuhan tersebut memiliki panjang dermaga sandar
1.500 meter dengan kedalaman minus 15 meter low water spring. Dengan masuk ke
Banyuwangi, selain bisa menggarap pasar di kawasan timur Jatim, pengusaha juga
akan sekaligus bisa memenetrasi pasar Indonesia Timur melalui Pelabuhan Tanjung
Wangi.
Banyuwangi juga telah mempunyai bandara yang aktif untuk
penerbangan komersial setiap hari dengan maskapai Wings Air. ”Akhir tahun ini
atau paling lambat awal tahun depan Garuda Indonesia juga akan menggarap rute
Banyuwangi,” ujarnya.
Tiap tahun pembangunan jalan mencapai 250 kilometer dan
dipastikan terus meningkat di masa mendatang.
Modal kedua, sumber bahan baku berbasis alam yang
melimpah.Banyuwangi mempunyai sumber bahan baku pertanian yang beragam, mulai tanaman pangan hingga hortikultura. Luasan
lahan panen padi terus meningkat dari 116.728 ha pada 2011 menjadi 121.377 ha
pada 2012. Di sektor hortikultura, buah dan sayur andalan seperti semangka,
tomat, cabai, dan jeruk merupakan komoditas utama.
”Sudah ada beberapa industri pengolahan hasil pertanian.
Petani langsung jual ke industri dengan harga memadai,” kata Anas.
Sumberdaya alam lainnya yang sangat prospektif adalah
pertambangan dan energi gas bumi yang melimpah.
Modal ketiga, kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang terus meningkat.
Banyuwangi mempunyai program ”Banyuwangi Cerdas” dan ”Banyuwangi Belajar” yang
memastikan semua anak mampu menyelesaikan pendidikan hingga tingkat menengah
atas, dan bahkan hingga perguruan tinggi.
”Banyuwangi sudah mempunyai Politeknik Negeri Banyuwangi
yang mempunyai beberapa jurusan andal untuk menyiapkan SDM yang berdaya saing global. Kualitas SDM yang terus
membaik ini menjadi jaminan bagi terbentuknya dunia usaha yang unggul,” jelas
Anas.
Saat ini, Banyuwangi sudah menjadi tempat bagi sejumlah
investor besar untuk menanamkan modalnya. Perusahaan besar seperti PT Semen Indonesia Tbk, PT Semen Bosowa, Grup
Santika, dan Alila Group sudah masuk ke Banyuwangi. ”Ke depan kami yakin bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di
kawasan timur Pulau Jawa,” pungkas Anas.
Lensaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar