Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Joaquin
Monserrate, mengatakan, pihaknya mendorong perbaikan kualitas ratusan pondok
pesantren di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan
Maluku. Program yang diberikan antara lain beasiswa santri, guru bahasa
Inggris, hingga penyediaan air bersih.
Program itu disampaikan Joaquin saat berkunjung ke Pondok
Pesantren Darussalam Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur,
Jumat, 6 September 2013. Joaquin berdialog dengan ribuan santri di ponpes itu
selama satu jam.
Menurut dia, setiap tahun pemerintah Amerika Serikat
memberikan beasiswa kepada 100 santri pondok pesantren untuk bisa bersekolah di
negeri Paman Sam itu. "Pendaftaran beasiswa bisa diakses melalui website
kami di Surabaya," katanya.
Selain itu, AS juga mengirimkan 100 relawan untuk
mengajarkan bahasa Inggris di sejumlah ponpes mulai di Madura, Bondowoso,
Banyuwangi hingga kawasan Indonesia Timur. "Kemampuan berbahasa Inggris
santri perlu ditingkatkan," ujar Joaquin.
Dia mengatakan, ponpes perlu didorong kualitasnya karena
konsep pendidikan yang dilaksanakan sesuai dengan kultur Indonesia. Hanya saja,
ponpes masih memiliki banyak kekurangan seperti minimnya ketersediaan
sarana-prasarana seperi air bersih dan tempat tinggal. Ponpes, kata dia, telah
banyak melahirkan tokoh-tokoh berpengaruh di Indonesia. Oleh karena itu, dia
tak sepakat bila ponpes dicitrakan sebagai sarang teroris.
Kepala Bidang Pendidikan Ponpes Darussalam Blokagung, Abdul
Kholiq, mengatakan, ponpesnya berharap bantuan air bersih dan perbaikan asrama
santri. Sebab, kondisi asrama per kamarnya hanya berukuran 3x4 meter.
"Satu kamar diisi 40 santri," kata dia. Ponpes Darussalam merupakan
ponpes terbesar di Banyuwangi. Ada 5.500 santri yang mondok di pondok yang
berdiri pada 1951 itu.
Tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar