Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sudah mengambil alih
posisi Bagan Siapi-api dalam hal produksi perikanan. Produksi ikan di
Banyuwangi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal ini dikemukakan Menteri Kelautan dan Perikanan RI,
Sharif Cicip Sutardjo, di sela-sela acara berbuka puasa bersama, di Pendopo
Shaba Swagata, Jumat (26/7/2013). "Produksi perikanan di Banyuwangi lebih
besar dari pada Bagan Siapi-api," katanya. Banyuwangi memiliki 309 Unit
Pengolahan Ikan (UPI) pada 2012.
Dalam kesempatan itu, Sharif menyerahkan bantuan senilai Rp
2,8 miliar kepada nelayan di Banyuwangi. Bantuan juga berupa 20 ribu ekor, dua
ribu ekor benih gurame, 200 pasang induk
Vanname Nusantara, 400 ekor dan benur Vanname. Bantuan perikanan darat ini
diharapkan menjadi solusi saat nelayan mengalami paceklik di laut.
Sharif menyerahkan sertifikat 200 bidang tanah kepada
nelayan dan 1.021 kartu nelayan. Ada pula peralatan sistem rantai dingin
senilai Rp 30 juta, tenda pemasaran sebanyak 4 unit dengan nilai Rp 18 juta,
dan bantuan paket penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan senilai
Rp 498 juta.
Sharif mengingatkan seluruh pengusaha perikanan di
Banyuwangi agar menerapkan konsep blue economy, yakni pengolahan ikan dengan
berbasis lingkungan. "Tujuannya produksi produk ikan tidak ada limbah.
Dengan tidak ada, limbah kita menjaga kelestarian lingkungan, sehingga
pembangunan berkelanjutan terjadi," katanya.
Antarajatim.com
Antarajatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar