PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH, PERLU PEMIMPIN LOKAL BERVISI KEWIRAUSAHAAN

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar anas mengatakan, ada dua problem yang membayangi pembangunan infrastruktur daerah. Pertama, kekuatan fiskal Bupati (APBD) yang tidak akan mencukupi untuk membangun semua kebutuhan infrastruktur daerah.

”Untuk menyiasati problem keterbatasan fiskal ini, kita perlu mendorong terciptanya kepemimpinan lokal bervisi kewirausahaan. Pemerintah daerah bisa mendorong kemitraan pemerintah dan swasta (public private partnership) untuk membangun infrastruktur,” ujarnya dalam rilis yang diterima Jaringnews.com di Jakarta, Jumat (13/9).

Dia menjelaskan, hal ini bisa dikerangkai dalam konteks komersial maupun pelaksanaan tanggung jawab sosial dunia usaha (corporate social responsibility/CSR). Secara komersial, sambung dia, tiap tahun pemerintah daerah bisa merilis program-program infrastruktur yang bisa dikerjasamakan dengan swasta. Dalam konteks CSR, Pemda bisa berkolaborasi dengan dunia usaha untuk memperbaiki infrastruktur.

”Misalnya, di daerah perkebunan, pemda bisa menggandeng perusahaan perkebunan untuk membangun infrastruktur yang lebih baik. DiBanyuwangi kami melakukan seperti itu,” ujarnya.

Problem kedua, lanjut Anas, adalah tak sinergisnya pembangunan infrastruktur antar-daerah. Daerah jalan sendiri-sendiri, meski sebenarnya antar-daerah ada kepentingan yang bisa ditemukan, misalnya soal infrastruktur jalan dan pengairan untuk pertanian.

”Dalam hal ini, perlu peran gubernur untuk menyinergikan pembangunan daerah karena pembangunan adalah proses integral. Satu daerah terkoneksi dengan daerah yang lain. Kesenjangan pembangunan antara satu daerah dan daerah lain hanya bisa diselesaikan dengan pembangunan yang integral,” ujarnya.

Di Banyuwangi, tambah Anas, pembangunan jalan per tahun mencapai 300 kilometer, dan akan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Infrastruktur transportasi juga diperkuat dengan keberadaan bandara yang sudah beroperasi tiap hari.
Adapun pembangunan infrastruktur pengairan diwujudkan dengan pembangunan irigasi sebanyak 500 titik pada 2012 dan 325 titik pada 2013, serta ada rehabilitasi 47 bendungan.

”Kini di Banyuwangi juga sedang dibangun Waduk Bajulmati dengan dana APBN Rp 300 miliar yang akan bisa menopang ekstensifikasi dan intensifikasi lahan seluas 1.800 hektare,” pungkasnya.

Jaringnews.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard