Sebanyak 572 koleksi Museum Blambangan di Kabupaten
Banyuwangi tidak terawasi dengan baik. Selain itu, selama beberapa tahun
terakhir, Museum Blambangan hanya dijaga satu petugas.
Pengamanan Museum Blambangan yang didirikan pada 25 Desember
1977 ini sangat minim. Tidak ada kamera pengawas (CCTV) dan pengamanan khusus
untuk menjaga koleksi di dalam museum.
Gatot Siswoyo, petugas museum yang juga menjadi staf seksi
Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, kepada
Kompas.com, Selasa (17/9/2013), mengatakan, keamanan di Museum Blambangan
sangat kurang, bahkan terali di jendela baru dipasang sekitar tahun 2011.
"Tidak ada CCTV, tapi insya Allah aman," katanya.
Gatot menjelaskan, selain memperhatikan pengamanan, yang
terpenting adalah penambahan petugas untuk mengurusi museum karena selama ini
dia bekerja sendiri, mulai dari administrasi hingga menemani tamu yang
berkunjung.
"Kalau petugasnya tambah, kan kita bisa gantian. Selain
ngurusi museum, saya juga staf kebudayaan, jadi sering keluar kantor. Sayang
kalau museum ditutup hanya karena tidak ada yang jaga, apalagi sampai saat ini
museum dibuka pada jam kerja kantor. Sedangkan kunjungan juga banyak di akhir
pekan," cetusnya.
Gatot juga menjelaskan, ada sekitar 25 persen koleksi museum
rusak, terutama koleksi yang terbuat dari kayu dan filologi yang terbuat dari
kertas serta lontar. "Sudah dimakan rayap sehingga harus disendirikan agar
enggak nular ke koleksi yang lain," katanya.
Museum Blambangan berada di atas tanah seluas 5.040 meter
persegi dengan luas bangunan 459 meter persegi. Awalnya, Museum Blambangan
merupakan bangunan peninggalan Belanda yang sempat berfungsi sebagai kantor
pembantu bupati atau kewedanaan. Sejak tahun 2003, bangunan kuno tersebut
difungsikan sebagai museum. Setiap bulannya, rata-rata 20 orang yang berkunjung
ke museum.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata
Setiyo Puguh menjelaskan, tidak ada anggaran khusus untuk perawatan museum,
tetapi untuk kebersihan dijadikan satu dengan kantor Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata.
"Memang belum ada anggaran khusus, terutama untuk
anggaran penambahan koleksi. Untuk koleksi museum yang terakhir masuk pada
tahun 2010. Tapi kami optimis, semoga saja ada perubahan untuk menjadikan
museum lebih baik," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar