Dinas Pendidikan Banyuwangi akan merekrut guru untuk
ditempatkan ke sekolah-sekolah terpencil di wilayah Banyuwangi. Program yang
dinamakan “Banyuwangi Mengajar” tersebut akan terbuka bagi lulusan perguruan
tinggi lokal maupun nasional untuk menjadi guru.
“Kami akan akomodasi sarjana lulusan perguruan tinggi lokal
juga,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Sulihtiyono, Rabu, 25 September 2013.
Namun, menurut Sulihtiyono, Dinas masih menunggu jawaban dari rektor empat
universitas yang sebelumnya ditunjuk sebagai penyeleksi. Bila kuota belum
penuh, sisanya akan dibuka untuk lulusan universitas lokal.
“Kami tunggu jawaban rektor hingga 26 September besok,”
katanya. Sarjana yang ingin ikut program ini harus punya indeks prestasi
kumulatif untuk lulusan perguruan tinggi swasta minimal sebesar 3,50. Sedangkan
lulusan PTN hanya 3,00.
Sejauh ini, Dinas Pendidikan telah merekrut 94 calon guru
lulusan empat universitas negeri, yakni Universitas Jember, Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAIN) Jember, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Negeri
Surabaya.
Sulihtiyono mengatakan, seleksi dilakukan oleh perguruan
tinggi karena pemerintah daerah saat ini tak boleh merekrut pegawai honorer.
Padahal sekolah-sekolah terpencil banyak membutuhkan guru. "Banyak juga
guru PNS yang enggan ditempatkan ke sekolah terpelosok," kata dia.
Anggota Komisi Pemerintahan DPRD Banyuwangi, Khusnan Abadi,
menyambut sikap pemerintah dalam melibatkan lulusan kampus lokal untuk program
yang mengadopsi "Indonesia Mengajar", yang dipopulerkan Anies
Baswedan, itu. Dia mendesak supaya Dinas segera merevisi pengumuman perekrutan
kepada masyarakat.
Dewan berharap tidak ada diskriminasi dengan hanya membatasi
lowongan untuk alumni keempat universitas negeri tersebut. Di Banyuwangi, ada
lima perguruan tinggi yang memiliki fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.
“Seolah-olah kampus lokal dianggap bodoh dan tidak berkualitas,” kata Khusnan,
Selasa lalu.
Program bernama "Banyuwangi Mengajar" itu terbuka
untuk warga Banyuwangi alumnus keempat perguruan tinggi tersebut, yang lulus
tahun 2012 dan 2013. Seleksi dilakukan langsung oleh keempat universitas itu.
Para pengajar akan ditempatkan di 38 SD dan SMP terpencil. Para guru itu
dikontrak selama empat bulan sejak Oktober 2013 hingga Januari 2014, dengan
gaji antara Rp 950 ribu hingga Rp 1.150.000.
Pak kira-kira lulusan mahasiswa lokal apa mempunyai kesempatan untuk ikut banyuwangi mengajar?
BalasHapus