Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan
pengembangan pariwisata di Indonesia seharusnya lebih berbasis pada ekowisata,
karena potensi alam yang dimiliki daerah sangat luar biasa dan menjanjikan daya
tarik wisatawan.
"Ekowisata adalah jawaban masa depan sektor pariwisata
di Tanah Air. Kita cukup pasarkan konsep ekowisata, tidak perlu jual erotisme.
Malaysia tidak jualan erotisme, tapi kini sudah bisa mendatangkan sekitar 24
juta wisatawan mancanegara," kata Abdullah Azwar Anas ketika dihubungi
dari Surabaya, Senin (9/9/2013).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan penyelenggaraan
Banyuwangi Festival 2013 yakni sebuah festival yang mengeksplorasi banyak
potensi alam dan budaya dalam kemasan wisata melalui sejumlah kegiatan, seperti
parade budaya Banyuwangi Ethno Carnival, lomba balap sepeda Tour de Ijen,
konser jazz pantai Banyuwangi, gandrung sewu, festival batik, dan festival
kuwung.
Menurut Anas, ekowisata merupakan bentuk wisata mendatangi
tempat-tempat yang masih alami untuk menikmati pemandangan dan memahami budaya
setempat dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan serta menjunjung
kebudayaan lokal.
"Ekowisata mendapat tempat tersendiri di antara
berbagai jenis pariwisata lain, karena dianggap sebagai ’win-win solution
tourism’. Sebelum ada ekowisata, pariwisata cenderung lebih mengutamakan aspek
ekonomi untuk mengeruk laba sebesar-besarnya sehingga mengabaikan keberlanjutan
lingkungan dan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat sekitar," ujarnya.
Mantan anggota DPR RI itu, menambahkan beberapa negara sudah
berhasil menggaet banyak wisatawan dengan konsep ekowisata. Salah satunya
Malaysia yang sudah mampu mendatangkan sekitar 24 juta wisman dalam satu tahun,
sementara Indonesia baru bisa menggaet lebih kurang delapan juta wisman.
Mengutip hasil survei World Economic Forum, lanjut Anas,
Indonesia masih menempati peringkat 81 dalam hal daya saing pariwisata, di
bawah Singapura yang berada di peringkat 10, Malaysia (32), Thailand (39), dan
Brunei Darussalam (69).
"Indonesia sangat potensial sebagai destinasi
ekowisata. Selain memiliki flora fauna yang beraneka ragam, Indonesia juga
sangat kaya dengan budaya. Kami di Banyuwangi juga fokus mengembangkanekowisata," ujarnya.
Anas memaparkan Banyuwangi mempunyai "Segitiga
Emas" dengan kekayaan wisata alam yang luar biasa, yaitu Kawah Ijen,
Pantai Sukamade dan Taman Nasional Alas Purwo. Ketiganya merupakan perpaduan
antara dataran tinggi, pantai dan kawasan hutan dengan kekayaan flora dan
fauna.
"Belum lagi potensi budaya masyarakat Osing (penduduk
asli Banyuwangi) yang luar biasa. Ekowisata Banyuwangi ditekankan denganmenjaga alam sekitar dan memberdayakan masyarakat setempat," katanya.
Dengan konsep pemberdayaan, tambah Anas, masyarakat lokal tidak
hanya dijadikan obyek turistik, tetapi sebagai "tuan" bagi diri
mereka sendiri, wirausahawan, penyedia jasa, dan sekaligus diberdayakan sebagai
pekerja.
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar