WADUK BAJUL MATI WONGSOREJO DITARGETKAN BEROPERASI 2015

Pembangunan waduk Bajul Mati di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, kini tengah dikebut dan direncanakan dapat beroperasi tahun 2015. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto berjanji akan mengucurkan anggaran Rp 133 miliar pada 2014 guna menyelesaikan pembangunan Waduk Bajul Mati di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo, Jawa Timur. "Kami targetkan bisa beroperasi awal 2015," kata Djoko saat meninjau waduk tersebut, Kamis, 1 Agustus 2013.

Menurut Djoko, proyek pembangunan waduk tersebut membutuhkan anggaran Rp 243 miliar. Sejak tahun 2006 hingga kini sudah menghabiskan biaya Rp 110 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Selain untuk keperluan irigasi, waduk ini penting untuk industri," ujarnya.

"Pemerintah terus memastikan pemenuhan kebutuhan sumber daya air untuk menunjang perekonomian, baik untuk sektor pertanian maupun industri," ujar Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto saat meninjau Waduk Bajulmati, Banyuwangi, didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, kepada wartawan, Kamis (1/8/2013).

Djoko mengatakan, Indonesia saat ini membutuhkan banyak penambahan infrastruktur pengairan, mengingat semakin besarnya kebutuhan sumber daya air di Tanah Air. Solusi yang diambil pemerintah antara lain dengan pembangunan waduk dan bendungan.

Waduk atau bendungan, kata Djoko, diharapkan bisa menopang kebutuhan air sektor pertanian, industri, dan pariwisata. "Pemerintah terus melakukan operasi pemeliharaan, rehabilitasi jaringan, dan peningkatan pembangunan infrastruktur pengairan yang sangat berperan dalam menopang target surplus beras 10 juta ton pada 2014," jelas Djoko.

Selain untuk pertanian, keberadaan waduk atau infrastruktur pengairan yang lainnya sangat vital untuk memenuhi kebutuhan industri, terutama kawasan industri. Dia mencontohkan Waduk Bajulmati, Banyuwangi, yang nantinya akan menunjang keberadaan Kawasan Industri Wongsorejo Banyuwangi. Kawasan industri tersebut kini terus disiapkan oleh pemerintah daerah setempat.

"Waduk juga akan didesain bisa menyimpan dan memproduksi listrik sebesar 340 KW dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro," ujarnya.
Waduk tersebut juga akan memenuhi penyediaan air baku untuk air bersih sebesar 50 liter per detik yang bisa melayani 18.000 kepala keluarga. Selain itu, Waduk Bajulmati akan memasok kebutuhan air ke Pelabuhan Banyuwangi yang merupakan penghubung antara kawasan timur Pulau Jawa dan kawasan timur Indonesia, terutama Bali dan Nusa Tenggara.

Proyek pembangunan waduk, dengan luas kawasan 115 hektare tersebut, dikerjakan oleh PT Brantas Abib Raya. Waduk akan membendung Sungai Bajul Mati, dan mampu menampung air 10 juta meter kubik. Bila sudah beroperasi, waduk akan mengairi sawah seluas 1.800 hektare.

Penanggung jawab proyek, Amos Sangka, mengatakan selain irigasi, waduk menjadi sumber air baku untuk air minum dan industri dengan kapasitas 180 liter per detik. Kementerian Pekerjaan Umum rencananya akan membangun pembangkit listrik mikro hidro 340 kilowatt. "Saat ini masih proses pembuatan fondasi dasar," ucapnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Waduk Bajul Mati menjadi solusi untuk mengatasi masalah krisis air yang terjadi di wilayah Banyuwangi utara, seperti Kecamatan Wongsorejo. Bila waduk telah beroperasi, dia berharap sawah milik petani menjadi lebih produktif. "Pemerintah Banyuwangi juga akan membangun kawasan industri di Wongsorejo," tuturnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard