Warga
Kemiren berkeyakinan di malam takbiran juga merupakan momen penting dari
serangkaian perayaan Idul Fitri tersebut. Ditiap tahunnya mereka rutin
menggelar tradisi "Selametan Lebaran"
yang dilaksanakan dimasing-masing rumah.
"Tujuan
Selametan Lebaran dilakukan agar seluruh keluarga diberi keselamatan saat
unjung-unjung (Anjang sana) atau silaturahmi di Lebaran ini. Selain itu, ini
juga untuk mendoakan para leluhur kita yang sudah meninggal," ujar Adi
Purwadi (40), salah satu tokoh adat Desa Kemiren kepada detikcom di rumahnya,
Rabu (8/8/2013) malam.
Pria yang
akrab disapa Kang Pur ini m menambahkan, Selametan Lebaran ini merupakan
"Gong" dari beberapa rangkaian sedekah yang sudah dilakukan oleh
masyarakat Using Kemiren yang memeluk agama Islam, khususnya untuk masa 3 bulan
ke belakang.
Yang dimulai
bulan Ruwah (kalender Jawa) dimana masyarakat using sudah melakukan selametan
sedekah. Biasanya mereka menggelar acara pengajian atau selametan pada hari
Minggu (malam Senin) dan Kamis (malam Jum'at). Hal ini, sambung Kang Pur,
sebagai bukti nyata dan pembelajaran jika masyarakat using ini suka beramal.
Dalam
Selametan Lebaran ini, masyarakat Kemiren berkelompok melakukan doa bersama dengan
kerabat dan tetangga berjumlah sekitar 10 sampai 20 orang. Mereka secara
bersama-sama mengunjungi rumah dari anggota tersebut secara bergantian. Mereka
berdoa untuk para leluhur mereka dan untuk keselamatan tuan rumah dalam
menjalankan perayaan Idul Fitri.
Uniknya,
disaat anjang sana ditiap rumah anggota. Mereka diharuskan makan hidangan yang
disediakan. Jadi jika anggota berjumlah 20 orang. Maka mereka akan bersantap
bersama sebanyak 20 kali juga.
"Dimasing-masing
rumah, tamu yang hadir dari kelompok tersebut harus makan hidangan yang sudah
disediakan tuan rumah. Tapi sebelumnya, ada doa agar tuan rumah selamat, banyak
rejeki dan sehat," urai Kang Pur.
Menyantap
hidangan yang disediakan tuan rumah tentunya tidak mudah. Apalagi dalam satu
kelompok yang berjumlah sekitar 10 sampai 20 orang. Perut akan terisi penuh dan
terkadang tamu atau undangan selamatan hanya memakan krupuk atau buah-buahan
saja.
Menu
Selametan Lebaran bermacam-macam. Mulai dari ketupat lebaran lengkap dengan
opor atau kare ayam hingga dendeng daging goreng serta sate. Semuanya dilakukan
untuk melestarikan budaya adat dan tradisi yang mereka anut.
"Kadang
kalau sudah kenyang kita hanya makan kerupuk. Dan tuan rumah memahami itu,
soalnya mereka ikut juga mulai pertama. Jelas kenyang sekali," kelakar
pria yang suka lelucon ini.
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar