TIPS MEMOTRET ACARA KARNAVAL

Karnaval, festival atau parade merupakan salah satu moment indah yang wajib diabadikan. Melewatkan moment tersebut tanpa diabadikan dengan foto adalah hal yang merugikan. Lebih-lebih bila ada karnaval yang sudah diumumkan jauh-jauh hari, dipastikan kamera fotografer, baik professional maupun amatir, bakal memenuhi setiap sudut jalan.

Apalagi kalau karnaval tersebut memang colourfull dan kolosal seperti event Banyuwangi Festival. Karnaval yang diikuti oleh ribuan peserta dan penonton yang menyemut, membuat semuanya terlihat menarik untuk diabadikan, sehingga sangat sayang untuk dilewatkan.

Namun untuk menghasilkan foto-foto karnaval yang bagus dan atraktif tentu diperlukan persiapan yang baik. Berikut ini Tips Memotret Karnaval bagi anda yang ingin mengabadikan momen seperti Banyuwangi Ethno Carnival maupun Festival Kuwung yang sudah menjadi agenda rutin setiap tahun di Banyuwangi.

Pertama, kondisi fisik harus prima. Tantangan fisik tersebut dibutuhkan untuk mengikuti rute karnaval yang tidak pendek. Fotografer harus bergerak kesana-sini bergerak mencari sudut pengambilan dan momen yang tepat. Kalau hanya di satu spot saja, tentu gambar yang dihasilkan akan monoton, bukan? Agar terhindar dehidrasi, jangan lupa membawa air minum yang cukup selama meliput karnaval.

Kedua, siapkan peralatan "tempur Anda" seperti : Payung kecil, Kartu memori dan baterai cadangan, Aksesoris kamera seperti lampu kilat, filter dan tripod kecil. Jangan lupa kenakan pakaian yang nyaman: Sandal gunung atau sepatu sport, topi, kaos berkerah lengan panjang dan celana sebatas lutut.

Kedua, memahami rute karnaval dengan baik, sehingga fotografer dapat menentukan dengan cepat titik pengambilan gambar yang menarik untuk menjepret arak-arakan. Spot menarik tersebut seperti latar belakang gedung-gedung ikonik ataukah kerumunan penonton.

Selain itu, dengan memahami rute, fotografer dapat memastikan rute alternatif bila terjebak kepadatan penonton dan hendak pindah spot. Apalagi kalau jalanan terkena imbas macet, harus buru-buru mencari 'jalan tikus' untuk bergeser tempat.

Pahami lokasi acara supaya Anda bisa memarkirkan kendaraan sedekat mungkin dengan lokasi. Datanglah lebih awal supaya Anda bisa melakukan persiapan lebih baik. Jika datang terlambat maka Anda berjalan lebih jauh karena polisi pasti sudah menutup jalan menuju lokasi.

Amati lingkungan sekitar dan lihatlah arah sinar matahari. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan backlight. Misalnya jika arak-arakan berjalan ke arah Timur. Padahal acara diselenggarakan pada sore hari ketika matahari bergulir ke Barat. Akibatnya, kamera foto sering harus menantang sinar matahari. Jika hal ini tak terhindarkan, maka Anda perlu menyiapkan lampu kilat untuk menyaingi intensitas sinar matahari.

Ketiga, masalah keamanan. Pastikan lensa, dompet dan barang berharga tersimpan aman dan jauh dari tindak kriminal. Sebab, dalam beberapa kasus, kecopetan hingga kehilangan lensa dialami para fotografer saat berdesakan dengan penonton. Lensa yang dicopet biasanya lensa tele/lebar saat ditaruh ditas pinggang khusus untuk lensa.

Keempat, kemampuan teknis yang baik. Memotret karnaval membutuhkan kepiawaian teknis yang matang. Sebab, memotret subjek yang berjalan tentu lebih sulit daripada memotret subjek diam. Selain itu, momen berjalan begitu cepat, mendadak dan biasanya diluar perkiraan. Kemampuan lensa juga sebisa mungkin mampu menjangkau sudut lebar, tele hingga detail.

Karena tempat yang sempit, lensa yang praktis digunakan adalah lensa yang bisa zoom cukup lebar dan panjang seperti lensa sapujagat 18-200mm, atau lensa zoom sedang seperti 16-85mm atau 15-85mm. Bagi yang menggunakan dua kamera disarankan mengunakan lensa lebar seperti 10-24mm, dan lensa telefoto 70-200mm.

Kemampuan teknis juga diperlukan guna mengantisipasi perbedaan cahaya (exposure). Misalnya iring-iringan karnaval dari jalanan dengan cahaya menyengat tiba-tiba terkena bayangan pohon atau gedung yang gelap. Tentu membutuhkan kecepatan mengantisipasi perbedaan tersebut, bisa dengan merubah ISO atau memperbesar diafragma.

Kelima, usahakan agar foto karnaval terlihat dinamis, variatif dan tidak membosankan. Artinya fotografer dituntut mengabadikan event tersebut dari berbagai sudut pengambilan, tidak hanya pada satu angle saja. Sehingga hasil foto kita lebih bervariasi dan lengkap.

Misalkan karnaval yang menonjolkan fashion atau kostum yang glamor dan colorfull membuat sebagian fotografer 'terlena' dan fokus memotret baju karnaval saja. Sedangkan detail, suasana dan hiruk-pikuk pawai terlewatkan. Jadi harus  tetap fokus ke hal-hal besar tanpa mengurangi konsentrasi ke hal-hal kecil.

Timing dan punya refleks yang bagus penting dalam fotografi liputan yang selalu bergerak. Untuk mendapatkan foto yang menarik, seringkali kita butuh kesabaran dalam menunggu waktu yang tepat untuk menjepret foto.

Peserta karnaval biasanya menunjukkan aksi-aksi terbaik mereka ketika arak-arakan itu berhenti selama beberapa saat; ketika mereka sampai di simpang empat atau di depan panggung pertunjukan.

Jangan lupa merekam ekspresi penonton. Penonton adalah bagian dari karnaval juga. Kalau kita jeli, kita bisa mendapatkan wajah penonton yang ekspresif saat menyaksikan pertunjukan.

Keenam, etika memotret. Hargai sesama fotografer. Usahakan jangan sampai badan Anda menghalangi kamera yang ada di belakang Anda, terutama kamera video. Jangan menghalangi pandangan penonton dengan terlalu lama berdiri di satu tempat. Ada kalanya, kita harus menahan diri untuk tidak memotret sembarangan. Misalnya, pada saat pertunjukan berlangsung, kita sebaiknya tidak nyelonong berjalan ke tengah-tengah arena untuk memotret.

Ketujuh, pengulangan. Foto karnaval apalagi yang bersifat tahunan akan begitu-begitu saja dari tahun ke tahun. Tantangannya adalah bagaimana fotografer menghindari pengulangan dan keluar dari adegan yang membosankan dari karnaval satu ke karnaval yang lain.

Solusinya, kreatifitas perlu diasah terus dengan saling berdiskusi sesama pecinta fotografi. Juga melihat berbagai literatur dan karya foto orang lain. Atau dengan mempelajari foto-foto karnaval tahun sebelumnya, saat akan memotret karnaval serupa. Tujuannya untuk untuk mencari inovasi baru dan foto yang lebih unik dan menarik.

Kedelapan, Bersikap percaya diri dan sedikit cuek kalau anda hanya memegang kamera saku digital, jangan minder melihat perlengkapan kamera yang dibawa fotografer lain. Dalam hal ini, sebaiknya bersikap cuek saja. Mereka punya perlengkapan kamera canggih karena memang itulah profesinya. Mereka harus mencari uang dari memotret. Entah sebagai fotografer koran, peserta lomba memotret atau penjual jasa memotret. Mereka dituntut menghasilkan karya terbaik. Sementara kita memotret hanya demi kesenangan saja. Jadi dibikin enjoy saja. Bukankah itu yang kita cari ketika memutuskan untuk menonton karnaval?

Selamat memotret.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard