Pada hari ke
sepuluh perayaan Lebaran, warga Desa Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, menggelar
tradisi Puter Kayun.
Dalam tradisi itu, ribuan warga berpawai menggunakan dokar hias ke Pantai Watu Dodol.
Tradisi Puter Kayun merupakan tradisi turun temurun sebagai ungkapan syukur
Lebaran, serta bertujuan mempererat tali silaturahmi keluarga.
Beginilah
cara warga Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi mengisi Lebaran pada
hari ke sepuluh. Semua anggota keluarga diajak naik dokar, berpawai menuju
menuju Pantai Watu Dodol di Kecamatan Kalipuro. Suasana makin semarak, sebab
dokar dihias warna warni. Warga setempat menyebutnya tradisi Puter Kayun.
Tradisi
turun temurun ini dilaksanakan setiap tahun, mulai dari napak tilas Mbah Buyut
Jakso. Diyakini orang pertama kali membuka jalan dari Kelurahan Boyolangu
menuju Watu Dodol. Tiba dipantai, ribuan warga tumpah memadati pantai
menghabiskan waktu sepanjang hari.
Warga makan
bersama naik perahu, bersantai dan sebagian mandi dipantai. Selain sebagai
sarana silaturahmi antar keluarga, tradisi Puter Kayun digelar warga Desa
Boyolangu sebagai ungkapan syukur Lebaran. Banyaknya warga menuju Pantai Watu
Dodol sempat menyebabkan jalur Banyuwangi, Situbondo macet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar