Menjelang pencoblosan pemilihan gubernur Jawa Timur 29 Agustus 2013, sejumlah kandidat melakukan
kampanye di Banyuwangi. Diantaranya adalah Prabowo Subianto sebagai jurkam
untuk pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf, Bambang DH dan Eggi Sudjana.
KAMPANYE PRABOWO SUBIANTO
Ketua Dewan
Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta masyarakat Jawa Timur
(Jatim) tidak meragukan kepemimpinan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa)
dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Jatim, 29 Agustus 2013.
"Tidak
ada alasan untuk tidak mendukung dan mencoblos gambar pasangan Karsa pada
hari-H pencoblosan. Saya mengimbau semua mempercayakannya," kata Prabowo
di hadapan ribuan orang di Gedung Graha Bakti , Genteng, Banyuwangi, Kamis
(22/8) sore.
Mantan
Danjen Koppasus tersebut mengaku turun gunung di Jatim khusus berkampanye dan
menyosialisasikan pasagan nomor urut 1 tersebut.
"Jawa
Timur butuh kemenangan Karsa di Pilkada Jatim mendatang. Saya mendukung penuh
karena tahu sendiri bahwa pasangan ini benar-benar bekerja untuk rakyat,"
ujar dia.
Selama masa
kepemimpinannya, sudah terbukti dan teruji keperpihakkannya terhadap
kepentingan rakyat. Salah satunya terkait dengan kebijakkan impor beras,
pertanian, dan lain-lain.
Tidak itu
saja, kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal ekonomi, menurut Prabowo, sudah
mencerminkan ekonomi kerakyatan. Misalnya, adanya Koperasi Wanita yang memang
terbukti efektif.
"Kalau
saya warga Jawa Timur, 29 Agustus mendatang pasti mencoblos nomor 1. Karena
tidak hanya masyarakat Jawa Timur yang ingin Karsa menang, tetapi nasional juga
menginginkanya," tutur Prabowo.
Prabowo tiba
dengan helikopter dan mendarat di Lapangan Maron, Kecamatan Genteng, didampingi
Saifullah. Keduanya kemudian berkunjung ke Pondok Pesantren Bustanul Makmur
yang diasuh KH. Muwafik Amir. Di ponpes itu telah berkumpul sejumlah kiai
Nahdlatul Ulama.
Menurut Gus
Ipul--panggilan Syaifullah Yusuf, dia datang ke ponpes tersebut karena terbukti
mujarab mengantar dirinya dan Soekarwo memenangi Pemilihan Gubernur Jawa Timur
pada 2008 lalu. "Kyai Muwafik ini adalah kyai yang dituakan di
Banyuwangi," kata dia.
Bahkan, dua
calon Presiden Indonesia juga sowan ke ponpes ini dan akhirnya menang.
"Gus Dur pernah datang, lalu jadi presiden. Megawati juga datang dan jadi
presiden," kata Gus Ipul.
Prabowo dan
Gus Ipul dijadwalkan berorasi di depan kader Demokrat dan Gerindra di Graha
Bakti Sport Center. Setelah itu mereka akan menemui pedagang dan tukang becak di Pasar
Genteng.
KAMPANYE BAMBANG DH
Kampanye
Bambang DH calon Gubernur Jawa Timur di Banyuwangi dipusatkan di sejumlah
tempat yang identik dengan warga menengah yang merupakan salah satu basis massa
PDI-Perjuangan, partai pengusung pasangan Bambang-Said.
Bambang pada
Selasa (20/8/2013) melakukan kampanye di sejumlah pasar seperti Rogojampi, di
Pasar Baru Banyuwangi dan Pasar Wongsorejo.
Dalam safari
tersebut, selain banyak mendapat ancungan jempol dari warga, Bambang DH juga
menemukan bahwa mereka belum tahu tanggal 29 Agustus adalah hari pilihan Pilgub
Jatim.
Dari hasil
blusukan tersebut, ia menemukan fakta
bahwa warga belum tahu bahwa hari Kamis, tanggal 29 Agustus nanti, adalah hari
pesta demokrasi rakyat Jawa Timur untuk memilih gubernur-wakil gubernur baru.
"Belum tahu, Pak. Kapan coblosannya?" tanya Nurul, penjual pakaian.
Bambang DH
pun memberitahu tentang hari coblosan tersebut. Nurul pun mengangguk, tanda
mengerti. "Banyak yang belum tahu kok Pak," jelas Nurul.
Begitu pula
Ny. Lilis, pedagang kue pasar. Dia mengaku belum tahu hari coblosan Pilgub
Jatim, termasuk siapa saja calon-calonnya. "Untung saya ketemu Pak Bambang
DH. Yang lain saya belum mengerti,” kata Lis kepada temannya sesama pedagang.
Bambang DH
menyikapi pengakuan pedagang yang belum tahu soal perhelatan pilgub Jatim.
"Terbukti kan, masih banyak warga yang belum tahu 29 Agustus ada hari
pilihan Pilgub Jawa Timur," kata Bambang
Fakta-fakta
itu membuat Bambang DH yakin ada skenario besar untuk membuat Pilgub Jawa Timur
menjadi senyap. Masyarakat sengaja dibuat tidak tahu kapan pesta demokrasi itu
digelar. "Skenario ini harus diwaspadai. Kalau Pilgub berlangsung senyap,
yang diuntungkan incumbent," kata Bambang DH pada wartawan.
Setelah
berdialog dengan para pedagang di pasar-pasar itu Bambang melanjutkan
kampanyenya di Pelabuhan Ketapang. Disana mantan Walikota Surabaya ini disambut
meriah oleh para pedagang asongan. "Hidup Pak Bambang. Jempol, nomor
3!" teriak mereka.
Kepala Dusun
Ketapang, Wawan mengatakan, para asongan itu di bawah koordinasinya. Berjumlah
282 orang. "Mereka dan keluarganya akan membantu Bambang-Said," kata Wawan.
Kepada mereka, Bambang DH juga gencar memperkenalkan program Rp500 juta per desa, tiap tahun. Ia menyebut program itu sebagai strategi untuk mengubah pola pembangunan yang selama ini tidak menetes ke bawah.
KAMPANYE EGGI SUDJANA
Pasangan
calon Gubernur Jawa Timur dari jalur perseorangan, Eggi Sudjana-Mohammad Sihat,
dimintai uang oleh sejumlah tukang becak yang mangkal di Pasar Rogojampi,
Banyuwangi. "Kami tidak minta, tapi kalau Bapak mau memberi kami tak
menolak," kata Maskur, seorang tukang becak, Senin, 19 Agustus 2013.
Belasan
penarik becak itu mencegat Eggi Sudjana saat akan naik ke bus, usai dia
blusukan ke Pasar Rogojampi, Kecamatan Rogojampi, sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurut Maskur, dia meminta uang karena belum mendapat penumpang sejak pagi.
"Apalagi karena ada kampanye Bapak, jalanan ditutup. Pendapatan penarik
tukang becak jadi sepi," kata lelaki yang sudah 20 tahun jadi tukang becak
ini ngotot meminta uang.
Namun, Eggi
langsung menolak permintaan itu. "Kalau saya beri uang, itu namanya money
politics," kata dia di hadapan tukang becak. Dia meminta tukang becak
bersabar hingga pemilihan gubernur pada 29 Agustus mendatang usai. Bila
terpilih, dia berjanji akan membukakan rekening untuk tukang becak. "Nanti
kalau jadi saya bikinkan rekening," kata calon nomor urut dua ini.
Hari ini
pasangan Eggi-Sihat berkampanye di sejumlah pasar di Banyuwangi. Di Pasar
Rogojampi dia berkeliling ke dalam pasar bertemu pedagang. Menurut dia, kondisi
pasar-pasar di Banyuwangi sangat buruk dan kotor sehingga pembeli jarang
datang. Oleh karena itu, Eggi berjanji akan memperbaiki pasar-pasar tradisional
sehingga lebih nyaman untuk pedagang dan pembeli.
Pasangan
calon Gubernur Jawa Timur dari jalur perseorangan, Eggi Sudjana-Mohammad Sihat,
dimintai uang oleh sejumlah tukang becak yang mangkal di Pasar Rogojampi,
Banyuwangi. "Kami tidak minta, tapi kalau Bapak mau memberi kami tak
menolak," kata Maskur, seorang tukang becak, Senin, 19 Agustus 2013.
Belasan
penarik becak itu mencegat Eggi Sudjana saat akan naik ke bus, usai dia
blusukan ke Pasar Rogojampi, Kecamatan Rogojampi, sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurut Maskur, dia meminta uang karena belum mendapat penumpang sejak pagi.
"Apalagi karena ada kampanye Bapak, jalanan ditutup. Pendapatan penarik
tukang becak jadi sepi," kata lelaki yang sudah 20 tahun jadi tukang becak
ini ngotot meminta uang.
Namun, Eggi
langsung menolak permintaan itu. "Kalau saya beri uang, itu namanya money
politics," kata dia di hadapan tukang becak. Dia meminta tukang becak
bersabar hingga pemilihan gubernur pada 29 Agustus mendatang usai. Bila
terpilih, dia berjanji akan membukakan rekening untuk tukang becak. "Nanti
kalau jadi saya bikinkan rekening," kata calon nomor urut dua ini.
Hari ini
pasangan Eggi-Sihat berkampanye di sejumlah pasar di Banyuwangi. Di Pasar
Rogojampi dia berkeliling ke dalam pasar bertemu pedagang. Menurut dia, kondisi
pasar-pasar di Banyuwangi sangat buruk dan kotor sehingga pembeli jarang
datang. Oleh karena itu, Eggi berjanji akan memperbaiki pasar-pasar tradisional
sehingga lebih nyaman untuk pedagang dan pembeli.
sumber : Republika.co.id, Tempo.co, Beritajatim.com, SuaraSurabaya.net.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar