Kabupaten Banyuwangi dipilih sebagai satu dari empat kota di
Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan
Program Reguler Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) Direktorat Diplomasi
Publik Kementrian Luar Negeri RI.
Sebanyak 12 peserta terdiri dari 11 mahasiswa asing dan satu
perwakilan dari Indonesia akan belajar pariwisata dan budaya Banyuwangi.
Ke-11 negara itu adalah Amerika Serikat, Nauru, Polandia,
Maroko, Kroasia, Tonga. Serta negara wilayah Eropa dan Asia seperti Yunani,
Papua Nugini, Fiji, Australia dan Filipina. Kegiatan ini sendiri kerjasama
antara pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Sanggar Tydif Surabaya
dan Pemkab Banyuwangi. Mereka belajar di Banyuwangi selama 5 hari, sejak Sabtu
(10/8/2013) hingga Rabu (14/8/2013) mendatang.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, mahasiswa
asing yang belajar ke Banyuwangi merupakan mahasiswa seni dengan berbagai macam
profesi. Mulai dari pelukis, fotografer, hingga jurnalis yang peduli terhadap kebudayaan
dan kesenian lokal.
”Modernisasi itu kami bangun dengan akar budaya yangmembumi,” ujar alumnus program kursus singkat ilmu kepemerintahan di John F
Kennedy School of Government, Universitas Harvard, AS tersebut.
Anas berharap, kehadiran para mahasiswa asing tersebut bisa
ikut mempromosikan kekayaan budaya dan pariwisata di Banyuwangi. ”Mereka bisa
bercerita kepada teman-temannya di negara asal, membagi cerita dan foto tentang
Banyuwangi melalui Twitter, Facebook, dan blog. Ini membantu pemasaran wisata
Banyuwangi,” jelasnya.
Banyuwangi dipilih oleh Kementerian Luar Negeri sebagai
tujuan belajar mahasiswa asing karena kekayaan seni-budayanya. Banyuwangi, yang
identik dengan masyarakat Using, mempunyai beragam produk seni-budaya yang
telah mendunia, seperti Tari Gandrung dan Seblang.
Selain mempelajari kebudayaan lokal, para mahasiswa asing
juga menjelajah kekayaan alam Banyuwangi, antara lain, dengan berkunjung ke
Kawah Ijen, Pantai Sukamade, dan Pantai Plengkung. Banyuwangi sendiri mempunyai
triangle diamond dengan kekayaan wisata alam yang luar biasa, yaitu Kawah Ijen,
Pantai Sukamade, dan Taman Nasional Alas Purwo.
"Dan dari kunjungan ini mereka semua sangat
mengapresiasi terhadap ke natural an serta keaslian Banyuwangi. Ini sebenarnya
yang mereka cari," ujar Diaztiarni, penanggung jawab dan pembina program
kerjasama pertukaran pelajar seni dan budaya Kemenlu RI.
Melalui Banyuwangi, Kementerian Luar Negeri RI ingin
mengenalkan sisi budaya asli Indonesia selain Bali. Karena memang tidak
dipungkiri dunia mengenal Indonesia hanya melalui Bali. Dan dari kunjungan ini,
mereka bisa belajar keindahan pariwisata, seni serta budaya yang tidak kalah
menarik dari Bali.
Salah satu peserta asal Filipina, Jan Andrew B Denila
mengaku senang berada di Banyuwangi. Pria yang mahir melukis ini menyatakan dia
sangat menyukai Indonesia khususnya Banyuwangi karena budaya yang sangat kental
serta warga suku using yang ramah, sopan dan bersabahat.
sumber : detik, Jaringnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar