Kendaraan bertenaga listrik "ZBee" yang
diproyeksikan sebagai pengganti bajaj di Ibu Kota Jakarta akan diproduksi di
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai Agustus 2013.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Rabu mengatakan
bahwa kendaraan roda tiga tersebut diproduksi oleh perusahaan mobil listrik
yang merupakan produsen teknologi ramah lingkungan asal Swedia, Clean Motion.
Azwar Anas mengaku sudah bertemu dengan CEO Clean Motion dan
Duta Besar Swedia untuk Indonesia di Jakarta pada Selasa (10/6) malam dan
dipastikan produksi mobil listrik itu akan dimulai Agustus mendatang.
"Clean Motion sebagai produsen ZBee akan menggandeng
industri manufaktur lokal di Banyuwangi, yakni PT Lundin Industry Invest,"
tuturnya.
Dalam situs resminya, Clean Motion menyebut potensi pasar
kendaraan jenis tersebut mencapai 100.000 unit per tahun di Indonesia dan
produksinya antara lain untuk memenuhi kebutuhan peremajaan bajaj yang sedang
digiatkan Pemprov DKI Jakarta.
Kendaraan ZBee memiliki efisiensi energi yang besar,
sehingga bisa mengurangi emisi karbondioksida dan kendaraan itu diklaim sebagai
solusi atas kemacetan di kota-kota besar yang semakin meningkat.
ZBee berdimensi panjang 2.400 milimeter (mm), lebar 1.250
mm, dan tinggi 1.500 mm dengan berat sebesar 230 kilogram yang dilengkapi sabuk
pengaman di tiga titik.
Kendaraan bebas polusi udara tersebut menyimpan dayanya di
baterai Li-Ion dan ZBee memerlukan listrik 4 kWh untuk menempuh 100 kilometer.
Baterai ZBee dapat diisi penuh kurang dari satu jam dan tidak diperlukan
infrastruktur khusus untuk pengisian baterai listriknya sebagaimana mobil
listrik berkapasitas berat.
Semua kebutuhan pengisian baterai bisa didapatkan di
toko-toko biasa dan kendaraan itu mampu menempuh jarak 50 km sebelum diisi
kembali dayanya, serta kecepatan kendaraan roda tiga bertenaga listrik itu
mencapai 45 km per jam.
"Saya berharap investasi perusahaan Swedia dalam
pembuatan mobil ZBee dengan menggandeng mitra lokal di Banyuwangi akan
berdampak seperti bola salju yang terus menggelinding dan membesar, yakni
dengan menggaet jaringan bisnis Swedia lainnya untuk masuk ke Banyuwangi,"
tutur Bupati Banyuwangi yang akrab disapa Anas itu.
Menurut dia, Pemkab Banyuwangi menyambut antusias rencana
investasi Swedia karena negara itu menduduki peringkat ke-8 dalam Indeks
Kapasitas Inovasi dunia dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Swedia tercatat di
posisi 10 besar dunia.
Sejumlah penemuan seperti GPS, sabuk pengaman tiga titik,
dan cardiac pacemaker (penunjang medis untuk kesehatan jantung) adalah inovasi
dari Swedia.
"Inovasi adalah kunci dari daya saing. Masuknya Swedia
dengan memproduksi ZBee di Banyuwangi bisa menjadi impuls untuk
tumbuh-kembangnya budaya dan tradisi inovasi agar daya saing ekonomi daerah
terus meningkat," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar