Eksotisme alam Banyuwangi mulai dilirik oleh
pelaku industri Film TV Nasional. Salah satu stasiun televisi nasional, SCTV,
telah menyiapkan dua judul film dengan latar belakang alam dan masyarakat
Banyuwangi.
Banyuwangi sungguh menakjubkan. Saya kagum ada daerah yang potensinya bagus tapi tidak diangkat.
Production House (PH) Moestions yang berada di
balik pembuatan film televisi (FTV) itu memilih Banyuwangi menjadi lokasi
syuting sekaligus menjadi inspirasi judul di FTV. Motion Picture akan membuat
dua FTV sekaligus yakni berjudul "Lari Dari Kawin Lari" dan
"Banyuwangi Sunrise of Love" dengan bintang utama Ringgo Agus Rahman
dan Sabay Morsech.
Sutradara Motion Picture, Dwi Ilalang, mengaku
kagum dengan potensi alam yang dimiliki kabupaten di ujung timur Pulau Jawa
itu.
"Banyuwangi sungguh menakjubkan. Saya kagum
ada daerah yang potensinya bagus tapi tidak diangkat. Ini yang menginspirasi
saya menjadikan Banyuwangi sebagai salah satu judul film `Banyuwangi Sunrise of
Love`," tuturnya.
Terkait syuting dua FTV tersebut, Dwi Ilalang bertekad
menampilkan yang terbaik. “Saya tidak ingin mengecewakan masyarakat Banyuwangi.
Saya akan all out,” ka tanya kemarin.
Sutradara yang pernah bekerja sama dengan Jackie Chan itu optimistis Banyuwangi
bisa menjadi kota industri film. “Banyuwangi sangat potensial. Sebelum orang
lain yang memulai, saya yang awali lebih dulu,” tambahnya.
Menurut dia, syuting film yang memakan waktu
sekitar dua pekan itu banyak mengambil lokasi yang memiliki pemandangan laut
dan pegunungan karena isi dari cerita film tersebut komedi pop romantis.
"Kami juga melibatkan 18 orang asal
Banyuwangi untuk ikut andil dalam film pendek yang dibintangi Ringgo Agus
Rahman dan Sabay Morsech," ujarnya.
Ke 18 pemeran tersebut, menurut Plt Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda, sebelum dilakukannya shooting 2 FTV, sudah
dilakukan casting pemeran pembantu yang di lakukan di Pelinggihan Disbudpar
Banyuwangi.
Bramuda menambahkan, lokasi untuk shooting FTV
tersebut banyak pilihan. Mulai dari Pulau Merah, Ijen, Plengkung, Alas Purwo,
Sanggar Genjah Arum dan masih banyak lagi.
Namun semuanya tergantung dari sutradara yang akan menentukan dimana
lokasi pengambilan gambar FTV tersebut.
“Adanya FTV ini, diharapkan dapat mengenalkan
budaya dan pariwisata yang ada di banyuwangi,” tandasnya.
Jika Banyuwangi benar-benar menjadi kota industri
film, orang Banyuwangi tidak perlu ke Jakarta jika ingin menjadi aktris dan
aktor. Di Banyuwangi saja sudah bisa. Selain itu, para seniman lokal juga akan
kecipratan rezeki.
Kepada MH. Qowim, editor bahasa Jawa Pos Radar Banyuwangi,
Dwi Ilalang mengaku ingin mengangkat beberapa potensi lokal. “FTV memang film
ringan, tapi saya harap dengan syuting di sini, FTV yang dihasilkan akan
berbeda. Tidak hanya enak ditonton, tapi juga berisi,” tambah sutradara
bertangan dingin yang pernah membesut film The Maling Kuburans itu.
Dwi Ilalang sangat ingin dua FTV Banyuwangi
tersebut menjadi sarana soft promotions. “Kita bisa menyelipkan berbagai
kearifan lokal di dalam film tersebut. Dan semoga ini menjadi awal yang baik,”
tambahnya.
Pengakuan Dwi, bukan hanya pihak Pemkab Banyuwangi
yang sangat antusias terkait produksi fi lm FTV di Banyuwangi, pihak SCTV pun
sangat antusias. Dia yakin FTV di Banyuwangi akan berbeda dengan FTV-FTV yang
diproduksi di daerah lain. Film yang juga didukung Jawa Pos Radar Banyuwangi
tersebut akan mulai produksi tanggal 25 Juni 2013, dan diperkirakan selesai 5
Juli 2013. “Mohon dukungan semua masyarakat Banyuwangi,” pungkas Dwi Ilalang
KESAN
RINGGO
Di mata Ringgo Agus Rahman, aktor utama FTV
Banyuwangi yang tengah digarap, syuting film pendek di beberapa lokasi di
Kabupaten Banyuwangi sangat berkesan.
"Saya kagum bersihnya udara kota Banyuwangi
yang bebas polusi dan saya jatuh cinta dengan Bumi Blambangan karena keramahan
penduduknya," kata Ringgo di sela-sela jamuan nasi tumpeng bersama Bupati
Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, di Pendopo Shaba Swagata, Selasa (25/6).
"Kalau nanti saya nikah, saya ingin bikin
rumah di sini saja. Kayaknya adem dan damai, meski di tengah kota dan tidak
hiruk pikuk, tenang dan nyaman," ucap mantan kekasih Revalina S. Temat
itu.
Aktor yang melejit lewat film "Jomblo"
dan "Ujang Pantry" itu juga memuji sambutan Bupati Banyuwangi dan
pemerintah daerah setempat yang sangat ramah kepada kru SCTV dan para pemain
film.
"Saya sudah sering syuting ke mana-mana,
sambutannya biasa aja dan habis syuting langsung balik ke Jakarta. Tetapi, di
Banyuwangi luar biasa, sangat hangat dan saya bangga bisa ke sini," ucap
aktor jenaka itu.
Pemeran film "Get Married" itu juga
berjanji akan mempromosikan Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu destinasi
wisata terkemuka di Indonesia.
sumber : radiomcfm, Antaranews, Sunriseofjava.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar