
Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur menolak
penerapan kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru mendatang.
Ketua PGRI
Banyuwangi Husin Matamin mengatakan, para guru masih kebingungan dengan
Kurikulum 2013 ini. Mereka menganggap ada sejumlah istilah yang sulit
dimengerti dalam rancangan kurikulum baru tersebut. Selain itu, penerapan
Kurikulum baru ini tidak disertai uji coba, sehingga sulit dipahami guru.
“Tetapi
dengan adanya kurikulum 2013 standarnya belum dipersiapkan. Celakanya lagi
standar yang dibuat sekarang itu PP No32 tahun 2013. Isinya ini masih belum
tersusun dengan baik sehingga saya berkeyakinan bahwa kurikulum 2013 tidak bisa
dilaksanakan secara efektif. Yang pertama sosialisasinya belum begitu matang,
kemudian bagaimana perubahan di dalam pelaksanaan kurikulum bagi guru-guru SD
utamanya. Sampai saat inipun mereka belum diberikan suatu pelatihan,” ujar
Husin Matamin.
Ketua
Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI Banyuwangi Husin Matamin meminta,
pemerintah tidak memaksakan penerapan kurikulum 2013 tahun ini.
Komisi
Pendidikan DPR menyetujui penerapan Kurikulum 2013 mulai tahun ajaran baru,
Juli mendatang. Kurikulum baru ini akan diterapkan terbatas di sekolah-sekolah
berakreditasi A dan sekolah yang pernah menyandang status RSBI. Kurikulum akan
diterapkan di kelas 1, 4, 7 dan 10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar