Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk pertama
kalinya akan menggelar lomba selancar internasional yang bertajuk Banyuwangi
International Surfing Competition di Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, lomba
digelar pada 24-26 Mei 2013. Ditargetkan akan diikuti peserta dari 20 negara.
"Hingga saat ini baru 10 negara yang mendaftarkan diri," katanya,
Kamis, 4 April 2013.
Sepuluh negara yang telah mendaftar, di antaranya Jepang,
Selandia Baru, Amerika Serikat, Australia, dan sejumlah negara Eropa.
Menurut Bupati Anas, pemerintah Banyuwangi akan melibatkan
masyarakat sekitar. Penginapan bagi peserta akan menggunakan rumah penduduk
sehingga warga bisa memperoleh penghasilan. Dalam waktu dekat, pemerintah
Banyuwangi juga akan melatih penduduk mengenai cara menerima tamu dan
berkomunikasi dengan peserta dari luar negeri.
Banyuwangi International Surfing Competition ini berawal
dari inisiatif para peselancar dari Bali yang tergabung dalam Blue Fin Surfing
Factory dan Komunitas Pulau Merah. Inisiatif tersebut disampaikan kepada Bupati
Anas pada 8 Maret 2013 lalu.
Ketua Komunitas Pulau Merah Muswandi mengatakan selama ini
para peselancar dari Bali berkeinginan untuk mengembangkan Pulau Merah sebagai
lokasi berselancar. Pulau Merah dinilai memiliki ombak yang cukup menantang dan
suasana alamnya mirip seperti Kuta, Legian, dan Seminyak.
Selain itu, Pulau Merah menawarkan suasana yang lengkap
untuk berselancar dalam kondisi ramai maupun sepi. Wilayah lautnya yang tak
banyak karang dianggap lebih aman pagi para peselancar. "Potensi Pulau
Merah juga menjadi selera para turis," ujar Muswandi.
Pada April 2012 lalu, Komunitas Surfing Indonesia menggelar
Kontes Surfing Pro-Amatir Indonesia (Indonesia Pro-Amateur Surfing
Championship) di Pulau Merah. Sebanyak 80 peserta dari Jawa dan Bali bersaing
menaklukkan ombak laut selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar