
“Saya
mengaplikasikan pendapat Mark Moore dalam bidang reformasi birokrasi.
Menurutnya sebuah program pemerintah akan berhasil jika memiliki Support
Legitimate, mengandung Public Value dan didukung dengan Capability,” jelas H.
Abdullah Azwar Anas, MSi. Bupati yang baru saja menempuh kuliah di Harvard
University ini kemudian membeberkan pengalamannya di hadapan peserta seminar
yang didominasi mahasiswa dan dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP, Prof. Dr.
Hary Yuswadi, MA.
“Sebuah program yang dijalankan pemerintah wajib
mendapatkan dukungan dan legitimasi dari masyarakat, tanpa dukungan dan
legitimasi tersebut maka sebaik apapun programnya tidak akan jalan,” jelas
Bupati Banyuwangi. Oleh karena itu dirinya selalu mensosialisasikan
program-program Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam setiap kesempatan.
“Bahkan di setiap upacara tanggal 17 setiap bulan selalu saya sampaikan apa
yang sudah dilakukan, termasuk hasil kunjungan saya ke berbagai tempat agar
tidak timbul kesan bupatinya nglencer terus,” katanya.
Kedua, sebuah program harus memiliki Public Value
sehingga masyarakat mendapatkan manfaat langsung dari program tersebut. H.
Abdullah Azwar Anas, MSi kemudian mencontohkan bagaimana dia selektif terhadap
investor yang ingin masuk ke Banyuwangi. “Ada sebuah jaringan hotel yang akan
membangun hotelnya di Banyuwangi. Saya minta mereka tidak sekedar membangun
hotel, tapi wajib membina nelayan sekitar, sabun dan shampoo-nya hasil produksi
desa terdekat bahkan buah hasil petani Banyuwangi harus disajikan juga,” kata
putra asli Banyuwangi ini.
Untuk membangun pemerintah yang mampu menghasilkan
program yang baik tentu saja memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang baik
pula alias meningkatkan Capability. Pemerintah Banyuwangi kini terus melakukan
terobosan guna mendapatkan SDM yang baik. “Saya memberlakukan aturan IPK
pelamar CPNS Pemkab Banyuwangi minimal 3,00. Kami juga akan merekrut anak-anak
muda untuk jadi guru yang akan diterjunkan di daerah terpencil dan gajinya
khusus pula,” kata mantan anggota DPR RI ini.
Kesediaan Bupati Banyuwangi untuk berbagi
pengalaman ini diapresiasi semua peserta yang hadir, termasuk Rektor Universitas
Jember. “Kami angkat topi kepada Pak Anas dengan kiprahnya selama ini, termasuk
upaya memberikan kesempatan bagi anak-anak Banyuwangi yang pintar namun berasal
dari keluarga kurang mampu kuliah di Kampus Tegalboto melalui Program
Banyuwangi Cerdas,” kata Drs. Moh. Hasan., MSc., PhD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar