Sejumlah potensi wisata dan kesenian tradisional
khas Banyuwangi dipamerkan dalam rangkaian gelar seni budaya 2013 di Taman
Budaya Jawa Timur kompleks Gedung Cak Durasim Surabaya sejak Jumat (19/4/2013)
hingga Minggu (21/4/2013).
Ini sebuah proses kemajuan luar biasa bagi Banyuwangi yang memang semakin gencar memperkenalkan budayanya. Pemerintah pusat tentu akan semakin mendukung langkah pemerintah daerah yang kaya akan kesenian tradisional disertai tingginya nilai potensi wisata alam. - Prof Dr HM Ahman Sya -
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan
bahwa gelar seni budaya itu merupakan langkah promosi dari pemerintah untuk
memperkenalkan potensi wisata milik Banyuwangi. Hal ini tentu beriringan dengan
program pemerintah kabupaten yang gencar menunjukkan kepada dunia wisata
tentang potensi daerah.
"Kami mendapat kesempatan dari pemerintah
provinsi untuk memperkenalkan Banyuwangi semakin luas, salah satunya dengan
program gelar seni budaya ini. Apalagi Banyuwangi sekarang berbenah demi
peningkatan kualitas seni dan wisatanya," ujarnya ketika ditemui di sela
pameran di Surabaya, Jumat (19/4/2013) malam.
Saat ini, pihaknya sedang merenovasi total
sejumlah alun-alun di Banyuwangi. Selain diperbesar, di dalamnya juga akan
dilengkapi fasilitas untuk memamerkan potensi kesenian dengan harapan menjadi
tempat menghasilkan kreativitas.
"Ada enam alun-alun yang sedang direnovasi
dan akan kami tambah lagi di beberapa kecamatan. Kami ingin alun-alun nantinya
berfungsi sebagai tempat kreativitas dan ruang memperkenalkan budaya asli daerah,"
katanya.
Langkah Banyuwangi semakin memperkenalkan potensi
budayanya mendapat sambutan positif dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Tidak
hanya diberi kesempatan selama tiga hari saja, Banyuwangi yang kini mendapat
julukan sebagai "Sunrise of Java" atau "Matahari Terbit di Pulau
Jawa" tersebut diberi kesempatan mengembangkannya lebih luas.
"Dunia wisata kalau hanya mengandalkan sumber
daya alam saja akan habis. Akan tetapi, jika diiringi dengan pelestarian budaya
maka tidak akan pernah berhenti. Semakin tinggi nilainya, tentu membuat
pertumbuhan ekonomi semakin meningkat. Inilah yang dimiliki Banyuwangi
sekarang," kata Sekdaprov Jatim, Rasiyo.
Selain memiliki potensi alam luar biasa dan
mendunia, Banyuwangi juga kaya akan kesenian tradisional. Beberapa potensi alam
yang terkenal di antaranya Kawah Ijen, Pantai Plengkung, penangkaran penyu di
Sukamade dan sebagainya, sedangkan kesenian tradisional, seperti taria-tarian
dan rumah adat using.
"Jika semua dikelola dengan baik dan
dilestarikan, bukan tidak mungkin potensi wisata dunia di Indonesia yang selama
ini melekat di Bali, bisa beralih ke Banyuwangi. Tentu saja hal ini semakin
memperkaya bahwa banyak sekali pariwisata terkenal di Tanah Air dan mendorong
pertumbuhan ekonomi kreatif," kata Rasiyo.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Ekonomi
Kreatif Berbasis Seni Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Prof
Dr HM Ahman Sya mengapreasi langkah Banyuwangi memperkenalkan potensi wisata
dan keseniannya.
"Ini sebuah proses kemajuan luar biasa bagi
Banyuwangi yang memang semakin gencar memperkenalkan budayanya. Pemerintah
pusat tentu akan semakin mendukung langkah pemerintah daerah yang kaya akan
kesenian tradisional disertai tingginya nilai potensi wisata alam,"
katanya.
Ahman Sya juga secara khusus memuji kinerja Bupati
Banyuwangi Azwar Anas Abdullah. Selain masih muda, Anas dinilainya sebagai
sosok pemimpin daerah yang langka karena tingginya kepedulian terhadap kesenian
dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.
"Jika ada sepuluh saja bupati di Indonesia
yang memiliki karakter sama dengan Anas, kami yakin kesenian dan budaya
Indonesia semakin maju dan diakui dunia. Kemajuan Banyuwangi menunjukkan bukti
kinerja anak muda yang kreatif dan memiliki potensi besar," katanya.
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar