“Produksi
ikan di Banyuwangi cukup tinggi, pada tahun 2012 mencapai 66 ribu ton dan
jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2011 sebanyak 57 ribu ton,” kata
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi Pujo Hartanto, Sabtu
(23/03/2013).
Menurut dia, peningkatan produksi ikan tersebut diperoleh
melalui budi daya perikanan dan hasil perikanan tangkap, serta dukungan dari
masyarakat melalui program gerakan 10 ribu kolam ikan yang telah diluncurkan
pemkab dua tahun terakhir.
“Untuk
mendukung Banyuwangi sebagai daerah produksi ikan terbesar, pemkab bersama
masyarakat terus melakukan gerakan menghasilkan ikan yakni gerakan gemar makan
ikan dan gerakan 10 ribu kolam,” paparnya.
Produksi
budidaya perikanan tahun 2011 sebanyak 17 ribu ton dan tahun 2012 menghasilkan
22 ribu ton, sedangkan hasil perikanan tangkap pada tahun 2011 sebanyak 37 ribu
ton dan tahun 2012 menghasilkan 44 ribu ton.
Sementara
Gerakan 10 ribu kolam yang dibangun di pekarangan masyarakat pada tahun 2011
telah menghasilkan jumlah ikan yang cukup besar dari 1.800 unit kolam dan tahun
2012 tercatat produksi ikan sebanyak 7.500 ton dengan jumlah 6.230 unit kolam.
Untuk
terus meningkatkan produksi ikan di Banyuwangi, kata Pujo, pemkab telah membuat
satu inovasi gerakan lagi yakni pemantapan rumpon di pantai yang bertujuan
untuk mempermudah nelayan mencari populasi ikan yang paling banyak.
“Dengan
gerakan pemanfaatan rumpon, kami targetkan pada tahun 2015 produksi ikan bisa
mencapai 73 ribu ton per tahun,” katanya.
Ia
menjelaskan konsumsi ikan warga Banyuwangi juga mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun, pada 2011 tercatat konsumsi ikan rata-rata sebanyak 29,3
kilogram per tahun dan pada tahun 2012 sebanyak 29,6 per tahun.
“Dari
hasil survei Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) tercatat konsumsi ikan
orang Indonesia khususnya di Banyuwangi sudah cukup baik yakni rata-rata dalam
seminggu sudah dua hari memakan ikan,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar