
Banyuwangi diusulkan menjadi kota teraman dan nyaman di
Indonesia, baik bagi investor maupun bagi wisatawan. Usulan itu terungkap dalam
talkshow antara Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dengan Radio Mandala FM,
pagi tadi (31/12). Usulan yang terlontar dari seorang dosen dan peneliti
Universitas Indonesia, AA Chaniago di salah satu media ibukota itu disampaikan
oleh penyiar Mandala, Mamiek Yuniarti yang menjadi host acara yang khusus
mengupas tentang evaluasi kinerja pemkab dan kaleidoskop 2012 tersebut.
Ketika dimintai tanggapannya atas usulan tersebut, Bupati
Anas menyatakan apresiasinya. “Jika Banyuwangi dikatakan nyaman dan aman, saya
bersyukur sekali. Yang jelas ini bukan pekerjaan short term (jangka pendek,
Red), tapi merupakan pekerjaan long term (jangka panjang, Red) yang membutuhkan
kerjasama dengan rakyat dan seluruh stake holders,” ujar Bupati.
Lebih jauh Bupati juga
menyampaikan beberapa capaian selama dua
tahun kepemimpinannya.Mulai dari pemerataan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ketika awal diluncurkan baru sebesar Rp 100 miliar, kini (per 1 Desember
2012) telah mencapai Rp. 745.574. 106.575 miliar. Angka yang fantastis itu
terdiri dari Rp.268 miliar untuk KUR retail, Rp. 411 miliar untuk usaha mikro,
dan Rp. 15 miliar untuk Kredit Usaha Sapi Perah (KUPS) yang saat ini telah
berjumlah 1250 ekor sapi perah dengan susu yang dihasilkan sebanyak 4 liter per
hari, yang dikirim ke Nestle tiap dua hari sekali.
Selain itu, ke depan telah diprediksikan nilai investasi
yang akan dirasakan masyarakat Banyuwangi. Diantaranya Pabrik Gula Glenmore
yang diperkirakan nilai investasinya mencapai Rp. 1,6 triliun dan Pabrik Santan
Kelapa di Kecamatan Singojuruh yang diperkirakan nilai investasinya mencapai
Rp. 62 miliar.
Begitu pula dengan jumlah penanam modal di Banyuwangi yang
rata-rata mengalami peningkatan. Pada 2011, jumlah perusahaan yang mengajukan
penanaman modal sebanyak 600 perusahaan. Pada 2012 terjadi peningkatan yakni
sebanyak 1616 perusahaan. Dan dalam waktu dekat, akan dibangun pengapalan
elpiji dengan nilai investasi Rp 3 triliun di kawasan Ketapang. Perusahaan
pengapalan elpiji tersebut akan digunakan untuk memenuhi stok elpiji di wilayah
Indonesia Timur.
Bupati juga menyampaikan terkait Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Banyuwangi. Jika pada tahun 2012 targetnya mencapai Rp. 132,8 miliar,
maka pada 2013 mendatang ditargetkan mencapai Rp. 161 miliar. Bahkan sampai
akhir kepemimpinannya, Bupati telah menetapkan target pencapaian PAD hingga Rp.
200 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar