Ritual 'Mantu Kucing' sebagai upaya ngalap berkah agar diberikan turun hujan, dilaksanakan oleh warga Desa Grajakan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, pada Jumat (02/11/12).
Di Banyuwangi, tradisi mantu kucing yang merupakan bagian dari ritual meminta hujan kepada Sang Pencipta, juga dilakukan oleh masyarakat Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, secara turun-temurun.
Tradisi mantu kucing dilaksanakan layaknya seperti menjelang pesta perkawinan manusia. Segala persiapan dilakukan termasuk ada hiasan janur dan tak lupa iringan musik rebana. Musik ini mengantar iring-iringan pengantin menuju ke sumber mata air Mbah Kopek. Setelah sampai di sumber air, kurungan kucing dibuka dan diceburkan ke dalam kolam bersama-sama dengan para peserta iring-iringan.
Sumber air Mbak Kopek oleh warga dianggap kramat. Maka setiap diadakan ritual mandi bersama, selalu ada peserta yang kesurupan.
Acara mantu kucing berakhir dengan ritual mandi bersama di salah satu kolam sumber mata air. Harapan warga, setelah usai ritual mantu kucing, hujan segera akan tiba. (liputan6)
Dipilihnya
hari Jumat Kliwon pada pelaksanaan kali ini sebagai alternatif Jumat Pahing,
dua diantara hari Jumat yang secara rutin setiap tahun ditentukan oleh para
sesepuh Desa Grajakan sebagai hari H. Selain minta hujan, yang lebih substansi
dalam ritual ‘Mantu Kucing’ itu adalah doa bersama meminta keselamatan seluruh
warga masyarakat Desa.
Sedangkan
sentra ritual tetap seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu di lokasi sumber
‘Mbah Umbul’, yang terletak di Dusun Curahjati, Desa Grajakan, Kecamatan
Purwoharjo. Mengingat para leluhur mereka pertamakali memang menggelar ritual
disitu, sehingga sebagai generasi penerusnya harus menapak tilasi.
Hingga kini,
tidak ada yang bisa menyatakan secara pasti sejak kapan dimulainya ritual
‘Mantu Kucing’ yang menyedot ratusan bahkan ribuan warga dalam maupun luar Desa
tersebut. Namun menurut Mbah Martoyo, 80 ,diperkirakan ritual ‘Mantu Kucing’
sudah dilaksanakan sejak jaman Belanda.
Hal itu juga
dibenarkan oleh Mbah Mijan, 75 sesepuh Desa lainnya yang selama ritual berlangsung
mesti didapuk sebagai pemimpin doa, setelah sebelumnya serangkaian kegiatan
yang telah dilaksanakan diujubne (menyampaikan niat dan tujuan acara) oleh
sesepuh Desa Mbah Man,70. “Kinten-kinten ritual mantu kucing niki sampun
dimulai milai jaman penjajahan Belanda (kira-kira ritual mantu kucing ini sudah
dimulai sejak jaman penjajahan Belanda),” ungkap Mbah Martoyo.
Ritual
‘Mantu Kucing’ itu sendiri dimulai oleh ratusan warga yang mengarak kucing
jantan dan betina yang digendong masing-masing Jogotirto dan diiringi jaranan
buto berjalan dari rumah Mbah Martoyo, menuju sumber Mbah Umbul yang berjarak
kurang lebih 1 kilometer pada pukul 09.00 Wib. Animo masyarakat terlihat guyup
rukun dengan bukti adanya puluhan ambeng, dawet, jajanan dan nasi serta lain-lain
makanan yang dibeber diarea sumber Mbah Umbul, tempat berlangsungnya arena
jaranan buto.
Sementara
Buntas Triono, Kades Grajakan, Kecamatan Purwoharjo, menyatakan apresiasinya
atas ikhtiar warganya demi mendapatkan hujan sekaligus berdoa bersama demi
keselamatan penduduk Desa. “Ini ada unsur nguri-nguri budaya Jawa, tentu karena
ketika saya lahir budaya dan tradisi ini sudah berlangsung, patut mendapat
dukungan penuh. Bahkan kedepan ada perhatian dari pemerintah daerah Kabupaten
Banyuwangi, atas pelestarian budaya ini,” ujarnya dihadapan sejumlah wartawan.
Usai prosesi
ritual disumber Mbah Umbul, pergelaran jaranan Buto dilanjutkan dirumah
Jogotirto (ketua Sub Blok) Sumaji, di Dusun Bulusari, Desa Grajakan. “Setiap
tahun yang ketempatan pergelaran jaranan buto ini bergilir mas, kebetulan tahun
ini waktunya di rumah Jogotirto Pak Sumaji,” jelas Kades Buntas, yang
didampingi para sesepuh Desa dan para ketua Sub Blok (Jogotirto), serta para
petugas PPL Desa Grajakan dan Desa tetangga. (Majalah Gempur)
TRADISI MANTU KUCING DESA KUMENDUNG
TRADISI MANTU KUCING DESA KUMENDUNG
Sumber air Mbak Kopek oleh warga dianggap kramat. Maka setiap diadakan ritual mandi bersama, selalu ada peserta yang kesurupan.
Acara mantu kucing berakhir dengan ritual mandi bersama di salah satu kolam sumber mata air. Harapan warga, setelah usai ritual mantu kucing, hujan segera akan tiba. (liputan6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar