Gunung Raung di Jawa Timur yang dinyatakan masih berada dalam status siaga ternyata sudah meletus. Kompas.com memberitakan, erupsi Gunung Raung ini justru terpantau dari citra satelit milik pemerintah Amerika Serikat.
Erupsi Gunung Raung sudah terjadi sejak 19 Oktober lalu, namun erupsi ini tidak terpantau karena ketinggian gunung mencapai 3.000 meter di atas permukaan laut. Kawah yang terlalu dalam juga menyulitkan pemantauan.
Erupsi Gunung Raung sudah terjadi sejak 19 Oktober lalu, namun erupsi ini tidak terpantau karena ketinggian gunung mencapai 3.000 meter di atas permukaan laut. Kawah yang terlalu dalam juga menyulitkan pemantauan.
Meletusnya gunung Raung ini juga dibenarkan oleh Surono, Kepala PVMBG, Rabu (31/10./12) sebagaimana yang dilansir oleh obornews.com
"Sudah meletus dan itu terpantau sejak beberapa hari ini,
tremor yang terjadi menunjukan Raung sudah meletus," kata Surono.
Menurut
Surono, letusan yang terjadi di Gunung Api Raung hampir tidak diketahui karena
letusan Raung tidak seperti letusan-letusan pada bencana gunung meletus lainnya.
"Letusan Gunung Raung berbeda, letusan terjadi di dalam sehingga tidak
seperti letusan gunung lain," kata Surono.
Warga di sekitar Gunung Raung sudah mengetahui kondisi Raung saat ini. Namun letusan Raung hanya dapat didengar saja. "Saya dapat laporan bahwa ada suara gemuruh di Raung dan memang itu terjadi, itulah tandanya raung sedang meletus," kata Surono.
Surono menjelaskan, letusan Raung hanya terjadi di dalam gunung saja. Hal itu dikarenakan kawah Raung cukup luas dan dalam. "Itulah Raung, luas dan dalam sehingga letusan hanya terjadi di dalam gunung," kata Surono.
Surono menjelaskan, letusan Raung hanya terjadi di dalam gunung saja. Hal itu dikarenakan kawah Raung cukup luas dan dalam. "Itulah Raung, luas dan dalam sehingga letusan hanya terjadi di dalam gunung," kata Surono.
Meski telah meletus, sejauh ini Gunung Api Raung belum dinyatakan mengancam. "Tetap waspada walau ancamannya tidak tinggi," kata Surono.
WARGA SEKITAR RAUNG STOK BAHAN MAKANAN
Meningkatnya aktivitas gunung Raung disikapi oleh warga yang tinggal di sekitarnya dengan mengadakan persiapan. Sebagaimana diberitakan Metrotvnews, Warga Dusun Mbejong, Desa Sumber Arum, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (1/11), resah atas meningkatnya aktivitas Gunung Berapi Raung. Mereka mulai mengungsikan hewan ternak, dan menimbun berbagai bahan kebutuhan pokok.
Hampir setiap malam warga sekitar menggelar ronda malam di depan rumah. Mereka juga melaksanakan intruksi pemerintah setempat, seperti mengumpulkan surat-surat berharga dan perhiasan dalam satu paket. Jika sesuatu terjadi, barang berharga dapat diselamatkan.
Dusun Mbejong, yang sebagian besar daerah perekebunan, telah menyiapkan lima armada angkutan berupa truk untuk mengevakuasi warga. Disiapkan pula sejumlah logistik cadangan berupa mi instan untuk berjaga-jaga.
Sementara itu mengantisipasi kemungkinan meletusnya gunung Raung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi telah menyiagakan dana hingga sebesar Rp 20 milyar untuk penanggulangan bencana yang bersumber dari dana tidak terduga dalam APBD, Jum’at (26/10/2012).
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) H Slamet Kariyono mengatakan, besarnya dana tersebut yang telah tersedia akan siap dicairkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan apabila bencana benar-benar terjadi.
“Persiapan awal, saat ini kami sudah menyiapkan sebanyak 3000 masker yang segera dibagikan kepada sejumlah warga yang terdapat disekitar dampak bencana yang ada di 5 Kecamatan Kabupaten Banyuwangi,” terangnya.
Menurutnya, pemkab siap untuk menjalankan skenario dalam penanggulangan bencana alam dari Gunung Raung yang terletak di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon. Selain itu, pemkab secara bertahap akan mendirikan sejumlah posko siaga di dua Kecamatan yang paling dekat dari Gunung Raung.
Di antaranya, Kecamatan Kalibaru dan Kecamatan Songgon. Keberadaan posko tersebut rencananya didirikan di makoramil atau mapolsek setempat.
“Kini, kami sedang melakukan pembahasan skenario dan protap (prosedur tetap) dalam pengendalian bencana Gunung Raung itu,” ujarnya sebagaimana dilansir Tribunnews.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar