Uniknya, semua kasur berwarna sama, yakni hitam dan bertepi merah.Jika Anda berkunjung ke desa adat Using Kemiren pada pagi hingga siang ini, maka Anda bisa melihat deretan kasur yang dijemur di sepanjang jalan sampai jarak 2 km. Ratusan kasur itu dijemur berderet-deret.
Pada saat tertentu, ibu-ibu akan memukul-mukul kasur dengan rotan untuk menghilangkan debu yang melekat. Uniknya, semua kasur berwarna sama, yakni hitam dan bertepi merah.
Menurut Timbul, sesepuh desa Kemiren, kasur warga Using memang selalu dibuat demikian, sebagai lambang kerukunan dan semangat bekerja dalam rumah tangga.
Hingga kini, tradisi berkasur hitam merah ini terus menerus diturunkan. Setiap pengantin baru akan menerima kasur baru dengan warna serupa dari orangtua mereka. Mungkin hanya di desa inilah springbed dan laundry kasur tak menemukan pasarnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar