KONTESTAN MISS COFFEE SANGRAI KOPI DI KEMIREN

Sanggar Genjah Arum di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sore kemarin terlihat berbeda. Jika pada hari biasa, sangrai kopi dilakukan oleh nenek-nenek, kini gadis-gadis cantik menggantikan pekerjaan mereka.
 kalau yang nyangrai kopi setiap hari mbak-mbak ini, saya mau jadi petani kopinya.

Gadis-gadis cantik itu datang dari 14 negara. Mereka adalah kontestan Miss Coffee International yang sedang menjalani karantina di Bali.

Pada Jumat (19/10.2012) kemarin, mereka berkesempatan datang ke Kemiren, Banyuwangi, untuk belajar menyangrai kopi dengan cara tradisional. Untuk menyangrai kopi, mereka menggunakan wajan dari tanah liat. Kompornya juga berasal dari tatanan batu bata dengan kayu sebagai bahan bakarnya.
Menyangrai dengan cara tradisional menjadi sesuatu yang baru bagi sebagian peserta. Sizuka, miss Coffee dari Jepang, misalnya, agak panik ketika bagian bawah kopinya sudah menghitam, namun yang atas tak kunjung matang.

"Di negara saya tak ada kopi, jadi untuk urusan memasak kopi kami harus belajar," katanya.
Miss Colombo justru lebih awas pada jepretan kamera fotografer ketimbang memasak butiran kopi. Ia selalu bisa berpose sambil mengaduk kopi saat ada kameramen yang mengambil gambarnya.
Begitu acara sangrai kopi selesai, miss-miss cantik itu pun langsung dikerubuti warga Kemiren yang ingin foto bareng. "Wah kalau yang nyangrai kopi setiap hari mbak-mbak ini, saya mau jadi petani kopinya," kata salah satu bapak yang ikut foto bersama miss-miss cantik itu.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard