Dari data Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen di Kecamatan Licin, Banyuwangi, gempa Gunung Ijen masih terus berlangsung. Sepanjang Selasa, 2 Oktober 2012, terjadi 36 kali gempa vulkanik dangkal dan 4 kali gempa vulkanik dalam.
Sedangkan pada Senin, 1 Oktober gempa vulkanik dangkal mencapai 31 kali sehari dan gempa vulkanik dalam 6 kali sehari. Masih banyaknya kegempaan ini, menjadikan status Siaga yang telah ditetapkan sejak 24 Juni 2012 lalu belum dicabut.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ijen, Hery Bambang Purwanto, mengatakan radius 1,5 kilometer dari kawah gunung harus tetap dibebaskan dari aktivitas manusia. "Meskipun kenyataannya masih banyak wisatawan dan penambang belerang," katanya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi kemarin menurunkan satu tim untuk melakukan pemetaan potensi lahar apabila Gunung Ijen meletus.
Kordinator tim, Rosgandika Mulyana, mengataka, tim akan bekerja selama 20 hari untuk memetakan daerah-daerah yang akan dilalui lahar Gunung Ijen, baik yang melewati Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo.
Menurut Rosgandika, dalam sejarahnya, erupsi Gunung Ijen belum pernah mengeluarkan lahar melainkan hanya menumpahkan air kawah yang mengandung asam belerang. Namun, potensi mengeluarkan lahar tetap ada, bergantung dari besar-kecilnya skala erupsi. "Kalau erupsinya besar dan mampu mendobrak dinding kawah maka lahar bisa keluar," kata dia.
Jika terjadi erupsi lahar maka kemungkinan besar akan melewati dua aliran sungai, yakni Sungai Banyupait di Kabupaten Bondowoso yang bermuara hingga Sungai Banyuputih di Situbondo dan Sungai Kalibendo di Kabupaten Banyuwangi.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar