Kabupaten Banyuwangi kian diperhitungkan di kancah nasional. Kali
ini, Pariwisata kabupaten yang bertajuk The Sunrise of Java ini
mendapatkan penghargaan Travel Club Tourism Award (TCTA) 2012, sebagai
kota/kabupaten, yang memiliki komitmen tinggi dalam mewujudkan tata
kelola pengembangan kepariwisataan yang bermutu.
Lebih tepatnya Banyuwangi mendapat penghargaan The Most Improved, kabupaten yang konsisten mengembangkan sektor pariwisata.
Penghargaan
itu diserahkan Deputi Menko Perekonomian Edy Putra Irawadi dan Dirjen
Pengembangan Destinasi Kemenparekraf Firmansyah Rahim kepada Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Auditorium TVRI, Jakarta, Senin malam
(24/9/2012). Ajang bergensi ini digelar Travel Club bekerja sama
dengan Kemenko Perekonomian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf).
Panel juri menilai Pemkab Banyuwangi konsisten mengembangkan sektor
kepariwisataan dalam dua tahun terakhir. "Kami memang berupaya terus
mengoptimalkan potensi wisata. Sektor pariwisata mempunyai banyak sektor
turunan yang bisa mendongkrak perekonomian lokal," kata Anas, dalam
siaran persnya, Selasa (25/9/2012).
Kepada para awak media saat ramah tamah, Bupati
Abdullah Azwar Anas mengatakan,Banyuwangi melakukan tiga konsolidasi
untuk memperkuat pembangunan kepariwisatan. Pertama, perbaikan
infrastruktur untuk akses menuju destinasi wisata unggulan seperti Kawah
Ijen dan Pantai Plengkung. Khusus untuk Plengkung, perbaikan
infrastruktur itu akan membuat wisatawan mancanegara tak lagi menuju
pantai dengan ombak terindah tersebut dari Bali. "Akhir tahun ini kami targetkan tuntas, sehingga wisatawan bisa semakin nyaman," jelas Bupati.
Kedua,
konsolidasi kekayaan budaya lokal. khasanah kebudayaan lokal
Banyuwaangi yang sangat beragam akan dikemas semenarik mungkin untuk
menarik minat wisatawan. "Perpaduan modernitas dan lokalitas akan
menjadi kekayaan budaya yang diminati wisatawan,"tutur Bupati.
Ketiga, konsolidasi masyarakat pariwisata, termasuk dengan menyiapkan masyarakat agar ramah kepada wisatawan. "Stakeholders
pariwisata di Banyuwangi harus kompak agar sektor ini tumbuh dan
memberi multiplier effect yang luas bagi kesejahteraan masyarakat. Kami
akan terus mengoptimalkan potensi wisata. Sektor pariwisata mempunyai
banyak sektor turunan yang bisa mendongkrak perekonomian lokal," ujar
Bupati Anas.
Bupati Anas juga menambahkan, pihaknya saat ini juga
mengincar wisatawan yang selama ini hanya berkunjung ke Bali. Hingga
semester pertama tahun ini, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke
Bali mencapai sekitar 1,4 juta, naik 7,73 persen dibandingkan periode
yang sama tahun lalu.
"Jika kita bisa gaet 20 persen saja untuk
membawa mereka ke Banyuwangi, tentu dampaknya cukup signifikan. Belum
lagi wisatawan mancanegara lainnya dan wisatawan domestik yang tak kalah
potensinya," kata Bupati Anas.
Selain menuturkan progres
pariwisata, Bupati Anas yang menjadi pusat perhatian saat ini juga
memaparkan berbagai kemajuan yang telah dicapai Banyuwangi, antara lain
derasnya investasi di Bnayuwangi, aktivitas bandara Blimbingsari yang
cukup padat hingga perbaikan infrastruktur yang ada di Banyuwangi.
Sekedar
diketahui, ajang TCTA 2012 memilih pemerintah daerah, baik provinsi
maupun kota/kabupaten, yang memiliki komitmen tinggi mewujudkan tata
kelola pengembangan kepariwisataan yang bermutu, termasuk dengan
memberdayakan masyarakat pariwisata di daerah masing-masing.
Setelah
melalui seleksi ketat dari Universitas Sahid yang kemudian diaudit
ulang oleh lembaga bertaraf internasional Deloitte, berhasil terpilih 25
pemenang yang terdiri atas tiga provinsi, sembilan kota, dan tiga belas
kabupaten.
Banyuwangi sendiri memperoleh penghargaan untuk kategori "The Most
Improved" karena konsisten mengembangkan sektor kepariwisataan dalam dua
tahun terakhir.
POTENSI WISATA BANYUWANGI
Kemudahan akses transportasi darat dan udara yang sedang dikerjakan pemerintah akan semakin mendorong pengembangan industri pariwisata di kawasan timur wilayah Jawa Timur, khususnya Kabupaten Banyuwangi.
Ketua Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Jatim Ariffudinsyah kepada wartawan di Surabaya, Selasa mengatakan, potensi pariwisata di kawasan timur Jatim sangat besar, khususnya wisata alam seperti pantai dan hutan, tetapi hingga kini belum tergarap maksimal.
"Selama ini kendalanya masalah transportasi. Namun, dengan pembukaan jalur penerbangan Jakarta-Banyuwangi melalui Surabaya, kendala itu sudah teratasi," ucapnya.
Selain jalur penerbangan, pemerintah pusat juga berencana membangun jalur kereta api "double track" dari Surabaya menuju Banyuwangi pada 2014, meneruskan proyek serupa dari Jakarta-Surabaya.
Menurut dia, potensi wisata di Banyuwangi seperti Kawah Gunung Ijen dan Pantai Plengkung (G-Land) cukup menarik minat wisatawan asing, terutama dari Eropa, Australia dan Amerika Serikat.
"Pantai Plengkung sangat diminati turis asing, karena ombaknya yang bagus untuk selancar. Hanya saja, sebagian besar turis datang ke Plengkung tidak lewat Surabaya, tapi melalui Bali," ujar Ariffudinsyah.
POTENSI WISATA BANYUWANGI
Kemudahan akses transportasi darat dan udara yang sedang dikerjakan pemerintah akan semakin mendorong pengembangan industri pariwisata di kawasan timur wilayah Jawa Timur, khususnya Kabupaten Banyuwangi.
Ketua Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Jatim Ariffudinsyah kepada wartawan di Surabaya, Selasa mengatakan, potensi pariwisata di kawasan timur Jatim sangat besar, khususnya wisata alam seperti pantai dan hutan, tetapi hingga kini belum tergarap maksimal.
"Selama ini kendalanya masalah transportasi. Namun, dengan pembukaan jalur penerbangan Jakarta-Banyuwangi melalui Surabaya, kendala itu sudah teratasi," ucapnya.
Selain jalur penerbangan, pemerintah pusat juga berencana membangun jalur kereta api "double track" dari Surabaya menuju Banyuwangi pada 2014, meneruskan proyek serupa dari Jakarta-Surabaya.
Menurut dia, potensi wisata di Banyuwangi seperti Kawah Gunung Ijen dan Pantai Plengkung (G-Land) cukup menarik minat wisatawan asing, terutama dari Eropa, Australia dan Amerika Serikat.
"Pantai Plengkung sangat diminati turis asing, karena ombaknya yang bagus untuk selancar. Hanya saja, sebagian besar turis datang ke Plengkung tidak lewat Surabaya, tapi melalui Bali," ujar Ariffudinsyah.
sumber: Tribunnews , Antarjatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar