BANDARA BLIMBINGSARI BANYUWANGI LAYAK NAIK KELAS III

Bandara Blimbingsari
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi minta pemerintah pusat menaikkan status Bandara Banyuwangi. Kepala Bandara Banyuwangi Andy Hendra mengatakan surat permintaan kenaikan status itu sudah dilayangkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Kementerian Perhubungan Juli lalu. "Sekarang tinggal menunggu penetapan dari Menteri Perhubungan," kata Andy , Selasa, 28 Agustus 2012.
Bandara Blimbingsari layak naik kelas III

Andy menjelaskan, saat ini, Bandara Banyuwangi sudah layak naik kelas III setara dengan bandara-bandara di Nusa Tenggara Barat atau Papua. Seluruh peralatan, jumlah penumpang, pergerakan pesawat, dan sumber daya manusia sudah memenuhi persyaratan bandara kelas III.

Dari aspek pergerakan pesawat, kata dia, setiap hari terdapat antara 100-150 pesawat yang beroperasi di bandara yang terletak di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, tersebut. Pesawat itu antara lain berasal dari Merpati Airlines dan pesawat latih milik Bali International Flight Academy (BIFA).

Setiap bulan, Merpati Airlines mampu mengangkut sedikitnya 2.000 penumpang. "Jumlah ini sudah melampaui dari batas minimum yang ditetapkan, yakni 10 ribu penumpang dalam satu tahun," kata dia.

Bandara yang baru 1,5 tahun beroperasi ini sudah memiliki berbagai sarana-prasarana, seperti menara ATC serta didukung 54 karyawan berlisensi.

Andy Hendra menambahkan, dalam lima tahun mendatang, Bandara Banyuwangi akan disiapkan sebagai bandara alternatif untuk mengatasi kepadatan di Bandara Juanda, Surabaya, dan Bandara Ngurah Rai di Bali.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Banyuwangi Agus Siswanto mengatakan pemerintah pusat terus meningkatkan infrastruktur Bandara Banyuwangi.

Menurut Agus, tahun ini, pemerintah pusat mengucurkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk menambah lampu di landasan pacu, perbaikan terminal penumpang, dan sistem pemeriksaan barang.

Selain itu, landasan pacu (runway) akan diperpanjang dari 1.400 meter menjadi 1.800 meter serta pelebaran dari 10 meter menjadi 15 meter. "Anggaran yang akan turun untuk perpanjangan runway ini sekitar Rp 15 miliar," kata dia.

Dengan perpanjangan runway tersebut, kata dia, pesawat berkapasitas 100 tempat duduk itu akan dapat beroperasi.

Saat ini, Merpati Airlines masih mengoperasikan pesawat jenis MA-60 dengan kapasitas 58 seat. Penerbangan komersial ini dilakukan setiap hari dengan rute Banyuwangi-Surabaya (PP).


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard