BMKG Banyuwangi menjelaskan, gempa terjadi akibat gesekan dua lempeng bumi yang berbeda. Yakni lempeng Eurasia dan Indo-Autralia. Letak Banyuwangi sendiri berdekatan dengan kedua lempeng tersebut.
"Wilayah yang berdekatan dengan lempeng tersebut setiap saat berpotensi terjadi gempa," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triono Hadi, kepada wartawan, Selasa (18/9/2012).
Sementara muncul kekhawatiran bila rentetan gempa itu menyisakan efek bagi pondasi bangunan. Namun Pemkab Banyuwangi, mengaku jauh-jauh hari sudah lakukan langkah antisipasi.
Pemkab antisipasi melalui Dinas PU dan Ciptakarya serta Dinas Perizinan. Izin pendirian bangunan permanen harus dilengkapi dengan gambar atau desain kontruksi yang standar.
"Termasuk pengendalian IMB melalui desain konstruksi yang telah direncanakan kekuatannya," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Bupati Anas juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada. Pemkab terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait mengenai fenomena gempa tersebut.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar