Di sungai yang mengalir dari kaki Gunung Raung ini terdapat bebatuan mulai dari yang besar hingga kecil, yang bisa dimanfaatkan untuk Tubing atau yang lebih dikenal dengan Body rafting
Ada yang unik dari tubing jika dibandingkan dengan olahraga arung jeram atau rafting pada umumnya. Yaitu pada peralatan yang digunakan. Pada olahraga arung jeram, perahu karet dan dayung adalah equipment mutlak yang harus digunakan.
Sedangkan pada tubing, peralatan yang digunakan adalah ban bagian dalam truk FUSO yang dimodifikasi. Di tengah-tengahnya dilengkapi dengan tali pengaman untuk pegangan dan dudukan untuk pantat.
Di bagian siku dan lutut juga dilengkapi pengaman (decker) seperti pada olahraga roller blade/ in line skate. Yang tidak jauh berbeda dengan arung jeram adalah pada helm dan pelampung yang digunakan. Pada arung jeram, satu perahu bisa diisi 6 orang, sedang pada tubing, satu orang satu ban.
Pihak pengelola, yang sekarang menamakan dirinya X-Badeng Tubing Adventure Team, menawarkan dua jenis trip.
Trip pertama adalah trip yang relatif lebih pendek. Pengarungan diawali dari Kalimati – Dam Siran, dengan waktu tempuh 1 jam. Tarif untuk trip ini tergolong murah meriah. Hanya dengan Rp 20 ribu rupiah, sudah bisa menikmati jeram sepanjang 1,5 kilometer.
Bagi yang ingin tantangan yang lebih seru, bisa mencoba trip dengan jalur extreme, Air Terjun Sempol – Dam Siran, yang panjangnya mencapai 4,5 kilometer. Dengan merogoh kocek Rp 45 ribu, jeram berjarak tempuh 3,5 kilometer yang tentunya lebih menguras adrenalin, bisa dinikmati.
Pengunjung juga bisa menikmati menu istimewa yang ditawarkan pengelola berupa pisang, talas serta ubi rebus yang dilengkapi dengan suguhan kelapa muda dan nasi tempong.
"olahraga yang awalnya hanya coba-coba ini, tiga bulan terakhir ini mulai diminati pengunjung" Ujar Yusuf, Pengelola X-Badeng Tubing Adventure Team, Seperti dilansir laman Banywangikab.
Dalam kurun waktu tiga bulan, pengunjung dari berbagai lapisan sudah pernah datang ke lokasi ini, mulai dari masyarakat biasa, organisasi kepemudaan, anak-anak sekolah, wartawan hingga dinas-dinas di bawah jajaran pemkab.
Bahkan pengelola arung jeram dari kota lain yaitu Songa Adventure (Probolinggo) dan Bosamba (Bondowoso), menurut Yusuf, juga pernah datang ke tempat ini untuk mencoba serunya arus kali Badeng dengan perahu karetnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar