![]() |
Kawah Ijen |
Diperlukan sekitar dua jam berjalan untuk mencapak puncak dan kawah Gunung Ijen tersebut. Tetapi sesampainya di puncak rasa capek langsung sirna melihat keindahan kawahnya yang berwarna hijau toska berpadu dengan langit cerah kebiruan dan hutan hijau seklilingnya yang masih asri.
![]() |
Gunung Ijen berselimut kabut, indah sekal |
![]() |
Jalan setapak untuk naik Gunung Ijen dari pos akhir Paltuding |
Tiket masuk untuk mendaki Gunung Ijen dikenakan Rp 2.000 bagi wisatawan nusantara dan Rp 15.000 bagi wisatawan asing yang dikelola oleh Departemen Kehutanan.
Berikut sejumlah tips jika Anda merencanakan berkunjung ke Gunung Ijen.
1. Transportasi
Transportasi dari Surabaya atau Denpasar, Bali bisa melalui jalan darat menuju kota Bondowoso. Perkiraan perjalanan dari Surabaya ke Bondowoso sekitar tujuh jam menggunakan angkutan umum bus dengan ongkos Rp 50.000. Sedangkan dari Denpasar ke Banyuwangi sekitar empat jam dengan bus umum.
Dari Bondowoso atau Banyuwangi ke pos akhir Paltuding bisa ditempuh tiga jam dengan menyewa mobil jip adventure karena melalui jalan yang banyak rusak.
Apabila dengan cara backpacker ke Gunung Ijen dari Terminal Bondowoso ada angkutan desa ke Kecamatan Sempol dengan ongkos Rp 15.000. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan ojek ke pos Paltuding dengan biaya sekitar Rp 40.000. Sedangkan dari Banyuwangi Anda harus naik angkutan desa dengan ongkos Rp 10.000 ke Kecamatan Licin dulu kemudian perjalanan bisa dilanjutkan dengan menumpang truk pengangkut belerang ke pos Paltuding hanya dengan ongkos Rp 5.000 per orang
2. Penginapan
Di pos akhir Paltuding ada penginapan sederhana yang dikelola Departemen Kehutanan berupa kamar seharga Rp 100.000 per malam atau vila dengan tiga kamar seharga Rp 500.000 per malam. Dari sini Anda tinggal naik ke kawah Gunung Ijen menunggu waktu pagi hari.
Apabila Anda ingin lebih nyaman menginap di guest house milik PTP bisa memilih menginap di Perkebunan Belawan dan Jampit dengan harga mulai Rp 135.000 per kamar per malam. Tapi dari dua perkebunan ini Anda harus menyewa kendaraan menuju ke pos Paltuding sejauh enam kilometer untuk keperluan mendaki gunung.
3. Waktu terbaik
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Gunung Ijen adalah di musim kemarau pada bulan Juli sampai September. Pada musim hujan sangat bahaya untuk mendaki karena jalanannya licin.
Saat terbaik untuk mendaki gunung pukul 05.000 sampai 06.00 WIB karena di pagi hari matahari belum bersinar terik dan lama perjalanan untuk naik dan turun gunung sekitar empat jam bagi pejalan santai. Pemandangan di pagi hari juga lebih indah karena banyak kabut yang menyelumuti gunung dan uap belerang belum berbau.
Jangan lupa membawa jaket tebal, topi, syal leher dan sepatu kets untuk perlengkapan naik gunung. Senter juga diperlukan jika Anda ingin berangkat saat subuh ke kawahnya.
sumber : Kompas
WISATAWAN
Sebanyak 8.785 wisatawan mancanegara mengunjungi Kawah Gunung Ijen (2.368 meter di atas permukaan laut), yang berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso-Banyuwangi, Jawa Timur, selama 2011.
Menurut Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah III Jawa Timur, Sunandar Trigunajasa, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kawah Ijen selama 2011 sebanyak 16.402 orang, dengan rincian 8.785 wisman, dan 7.617 wisatawan domestik. Jumlah pengunjung tahun 2011 meningkat dibandingkan tahun 2010 sebanyak 14.698 wisatawan.
"Kawah Ijen merupakan kawasan BKSDA Jatim yang lebih banyak dikunjungi wisman dibandingkan wisatawan domestik dan hampir tiap tahun jumlah kunjungan meningkat karena keindahan kawah yang dapat berubah warna itu," paparnya.
Menurut Sunandar, biasanya wisman yang berkunjung ke Kawah Ijen paling banyak pada saat berlangsung musim panas di negaranya yakni bulan Juni, Juli, dan Agustus dengan didominasi warga negara Perancis dan Belanda. "Kunjungan ke Kawah Ijen terdiri dari tiga kategori yakni untuk rekreasi, penelitian, dan pendidikan, sehingga BKSDA Wilayah III Jatim memberikan izin kepada wisatawan sesuai dengan kebutuhannya," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar