Dengan produksi sebesar itu, Banyuwangi diproyeksikan akan menjadi salah satu pensuplai susu terbesar di Jawa Timur. “Saya yakin Banyuwangi, bisa memproduksi susu lebih besar lagi dari itu, kalau program ini akan diperluas,” ujar Dwi Ariesyanto,perwakilan PT Nestle, di ruang kerja Bupati Rabu (4/7).
Prospek ternak susu sapi sangat cerah. Permintaan PT Nestle 300 - 670 ton per hari.Sedangkan peternak Banyuwangi hanya mampu memasok 2,5 ton per hari.
Tidak salah apa yang disampaikan Arie, sejak dibuka program peternakan sapi perah di Banyuwangi enam bulan lalu, perkembangan peternak sapi perah mengalami peningkatan yang relatif cepat. Hal itu terlihat dari produksi susu yang dihasilkan para peternak sekitar 3,5 - 4 ton sekali kirim ke PT Nestle. Ini mengalahkan kabupaten lain yang sudah 11 tahun menjadi peternak sapi perah hanya mampu menghasilkan 2,5 ton sekali kirim. “Dengan prestasi ini, membuktikan peternak Banyuwangi mampu bersaing menjadi produsen susu yang terbesar di Jawa Timur, dengan angka produksi susu tinggi,” terang Arie.
Melihat hal itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menerima kunjungan rombongan PT Nestle, mengaku siap pasang badan dengan memberikan support penuh kepada peternak. Bahkan, Bupati Anas berjanji disetiap kesempatan akan terus berkampanye tentang manfaat dan keuntungan ternak sapi.
Menurut Bupati, usaha peternakan sapi saat ini sangat menjanjikan sekali. Karena, saat ini antara supply dan demand-nya tidak seimbang. Nestle setiap harinya membutuhkan sekitar 300 - 670 ton susu per hari. Sementara pasokan susu dari beberapa kabupaten masih di bawah itu. Banyuwangi baru mampu memasok 2,5 ton per hari. “Untuk itu kita akan support, kita bantu masyarakat agar mereka mau beternak sapi karena pasarnya telah ada. Bahkan, untuk mempermudah mereka membuka usaha kita juga telah siapkan bantuan kredit usaha pembibitan sapi (KUPS) melalui Bank Jatim,” ujar Bupati Anas.
Saat ini, ada lima kecamatan yang dipilih untuk menjalankan program peternakan sapi perah hasil kerja sama dengan PT Nestle, yakni Kecamatan Licin, Purwoharjo, Sempu dan Benculuk. Di lima kecamatan itu telah ada sekitar 1000 sapi perah yang memproduksi susu. Untuk memantau perkembangan sapi perah, Bupati Abdullah Azwar Anas berpesan kepada PT Nestle agar sering-sering memantau mengunjungi peternak supaya mereka bisa benar-benar serius. “Nestle saya harapkan memantau terus itu, sering-seringlah ditengok. Ini yang paling penting agar mereka gak kepleset. Mengingat potensi kita sangat besar. Saya nanti juga akan mengkampanyekan program ini,” papar Bupati Anas saat menerima kunjungan PT Neslte di Ruang Kerja Bupati.
Sumber : banyuwangikab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar