Direktur Produksi PTPN XII, Ir. Soewarno saat rapat kerja antara Pemkab Banyuwangi dengan PTPN XI dan PTPN XII di Banyuwangi, mengemukakan rencananya pembangunan pabrik itu akan dimulai 10 November 2012.
8000 tenaga kerja diambil dari masyarakat setempat.Menurut Soewarno pendirian pabrik gula yang diproyeksikan sebagai yang terbesar dan termodern itu bernilai investasi Rp1,4 triliun dengan target produksi sampai 8.000 ton per hari.
PTPN, kata dia, menargetkan pabrik tersebut sudah bisa melakukan giling perdana pada 2015, dengan masa giling 150 hari.
“On farm-nya akan banyak dikerjakan oleh PTPN XII, sementara Off farm akan dipegang oleh PTPN XI yang lebih pengalaman,” ujar Soewarno, Sabtu (14/7/2012).
Pabrik gula yang rencananya akan diberi nama PG Glenmore itu akan didirikan di atas lahan PTPN XII seluas sekitar 6.000 hektare dan menyerap tenaga kerja 5.000 hingga 8.000 orang.
“Sementara kebutuhan tenaga kerja untuk operasional setelah berdiri sekitar 100 orang. Ini karena pabrik dijalankan sebagian besar dengan mesin karena berbasis modern. Sedangkan untuk tenaga tanpa keterampilan dibutuhkan hingga 8.000 yang akan kami ambil dari masyarakat setempat,” ujar Soewarno.
Ia menjelaskan bahwa PG Glenmore nantinya merupakan anak perusahaan hasil konsorsium holding antara PTPN III, PTPN XI dan PTPN XII. “Kenapa anak perusahaan? Karena manajemen pabrik akan dipegang anak-anak muda. Pak Dahlan ingin agar pabrik gula tersebut dikelola orang muda. Karena menurut beliau anak muda dikenal berintegritas tinggi dan bisa bergerak dengan cepat serta memiliki semangat yang tinggi,” kata Soewarno.
Menurut dia, dengan mesin canggih yang menggunakan sistem karbonatasi, maka rendemen gula atas tebu petani minimal 10 persen. Selain itu mesinnya dirancang agar petani dapat langsung melihat berapa rendemen tebunya. “Petani tidak akan merasa dirugikan seperti selama ini. Mesin PG nanti dirancang rendemennya bisa diketahui secara fair,” kata Soewarno.
BUPATI MINTA PETANI TANAM TEBU
![]() |
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas |
“Hal ini karena pendirian suatu industri akan membawa pengaruh pada struktur sosial masyarakat. Untuk itu Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan sejumlah langkah terkait pendirian Pabrik Gula Glenmore ini,” kata Bupati saat rapat kerja antara Pemkab Banyuwangi dengan PTPN XI dan PTPN XII di Pendopo, Sabtu (14/7/2012).
Ia mengemukakan bahwa langkah tersebut antara lain mengedukasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat sejak dini mengenai adanya pabrik tersebut.
Menurut Anas, pada kerja tersebut pihaknya mengundang para camat dan kepala desa agar mereka menyosialisasikan kepada warganya. Selain itu mereka juga diminta memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang potensi keberadaan PG.
“Kami ingin dari awal masyarakat disiapkan. Maka hari ini kami undang camat, kades untuk menyiapkan rakyat kami supaya siap menghadapi dibangunnya pabrik ini. Salah satunya rakyat diedukasi agar memanfaatkan tanah-tanah telantar untuk ditanami tebu,” ujarnya.
Bupati mengaku yakin rakyat akan lebih makmur dengan pendirian pabrik ini, apalagi sudah ada jaminan rendemen 10 persen. Selanjutnya, kata dia, masyarakat juga akan disiapkan dari sisi kelembagaan dengan cara membentuk dan membina kelompok dan koperasi petani tebu.
“Saat dibangun PG nanti, masyarakat siap dari sisi kelembagaan, misalnya dalam bentuk koperasi. Diharapkan nantinya tidak ada hambatan dari sisi permodalan,” katanya.
Selain itu pemerintah daerah juga menyiapkan infrastruktur jalan. Selama ini banyak masyarakat yang mengeluhkan penggunaan jalan oleh truk tebu. Truk-truk tersebut membuat jalan rusak karena tidak sesuai dengan kelas jalan.
“Kami sedang konsolidasi bagaimana menyiapkan infrastruktur yang nantinya banyak dilalui truk tebu. Rencananya akan bekerja sama dengan PTPN melalui program CSR,” ujarnya
Sumber : BUMN , Lensa Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar