BANYUWANGI JADI PUSAT LATIHAN PENERBANGAN SIPIL

Pesawat jenis Tobago digunakan untuk pelatihan pilot .
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI membuka sekolah jurusan penerbangan di Banyuwangi. Jurusan penerbangan ini nantinya berada di bawah Akademi Teknik dan Keselataman Penerbangan (ATKP) Surabaya. Untuk dana pembangunan sarana dan prasana, dianggarkan mencapai Rp 200 miliar.

Gedung ATKP di Banyuwangi akan dibangun di atas lahan seluas 10 hektar. Lokasinya berada di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, tak jauh dari Bandar Udara Banyuwangi. Gedung itu nantinya akan mulai dipakai tahun 2013.

"Menjadi kampus kedua setelah Surabaya. Namun khusus untuk jurusan penerbangan," kata Direktur ATKP Surabaya Rudy, pada wartawan di Banyuwangi, Sabtu (28/7/2012).

Jurusan penerbangan ATKP sendiri baru dibuka tahun ini. Dengan begitu, jurusan penerbangan ini menjadi sekolah penerbangan kedua milik pemerintah Indonesia. Setelah Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, di Curug, Tangerang.

ATKP sudah melakukan seleksi untuk memilih 12 calon pilot. Sebelumnya ATKP miliki jurusan lain. Seperti Lalu Lintas Udara, Teknik Pesawat Udara, Teknik Listrik Bandar udara dan Teknik Navigasi Udara. "Latihan mereka (calon pilot.red) tetap di Bandara Banyuwangi," lanjutnya.
            Demo flight pesawat latih Tobago TB-10 di Bandara Blimbingsari (repro: Radar Banyuwangi)
Pesawat yang digunakan berlatih sementara waktu hanya 2 unit jenis Tobago TB-10, kapasitas 2 orang. Rencananya akan dikembangkan menjadi 21 pesawat latih. Dan para calon pilot akan dilatih oleh 6 instruktur.
 
Dengan  beroperasinya  BIFA DAN ATKP, Banyuwangi kini menjadi salah satu pusat latihan penerbangan sipil.
Dengan demikian, Kabupaten Banyuwangi kini menjadi salah satu pusat latihan penerbangan sipil. Setidaknya dua sekolah penerbangan sudah beroperasi di Kabupaten ini, yakni Bali International Flight Academy (BIFA) serta Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementrian Perhubungan, Bobby R Mamahit mengatakan, Banyuwangi dipilih karena kontur tanahnya yang landai dan tidak berbukit. Kondisi geografis itulah yang dibutuhkan penerbang untuk melatih kemampuan mereka. Infrastruktur di Blimbingsari pun memadai dengan panjang landasan mencapai 1.400 meter persegi atau cukup untuk pesawat latih Tobago.


sumber : Surabaya.detik.com dan Kompas.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard