"Dengan kata lain, Banyuwangi menduduki nomor dua terkaya di tingkat Jawa Timur, setelah Kota Surabaya yang menduduki peringkat ke-2 kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi, Djuang Pribadi.
Sebanyak 11 kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi yakni peringkat pertama diraih Kabupaten Kutai Kartanegara, Surabaya, Kota Bandung, Siak, Bogor, Medan, Kutai Timur, Bengkalis, Kabupaten Bandung, Muara Enim, dan Kabupaten Banyuwangi.
Banyuwangi menduduki nomor dua terkaya di tingkat Jawa Timur, setelah Kota Surabaya yang menduduki peringkat ke-2 kabupaten/kota terkaya
Menurut dia, definisi kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi adalah daerah yang memiliki pendapatan daerah yang tinggi dengan didukung oleh daya tarik investasi yang tinggi, infrastruktur daerah yang lengkap, dan kualitas masyarakatnya.
"Pemeringkatan itu dilakukan dengan basis data kompilasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Keuangan dari tahun 2008-2011," tuturnya.
Dalam penentuan indikator daerah terkaya, Warta Ekonomi menentukan empat variabel yang dianggap penting yakni daya tarik investasi daerah, pendukung infrastruktur, kualitas masyarakat, dan produk domestik regional bruto (PDRB).
Daya tarik investasi daerah menjadi penting karena menjadi faktor utama membuka akses pendapatan ke daerah, kemudian pendukung infrastruktur berperan penting sebagai roda penggerak ekonomi daerah dan dapat memperlancar jaringan distribusi antar daerah yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan nasional.
"Kualitas masyarakat dianggap sebagai penentu kinerja perekonomian daerah karena sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dianggap akan berdampak besar terhadap jalannya aktivitas perekonomian dan berpengaruh pada pendapatan masyarakat," paparnya.
Dari penilaian Warta Ekonomi, untuk daya tarik investasi yang memiliki bobot 20 persen, Banyuwangi mencatatkan skor 3.750. Sedangkan, pada variabel pendukung infrastruktur yang berbobot 10 persen Banyuwangi mendapat skor 4.000.
Sementara itu, untuk variabel kualitas manusia, yang hanya berbobot 5 persen, Kabupaten Banyuwangi hanya memperoleh skor 2.500. Namun, variabel ekonomi daerah dengan bobot terbesar yakni 65 persen, Banyuwangi mendapatkan skor 4.000.
“Jadi total indeksnya mencapai 3.875. hasil ini menjadi pemicu bagi Pemkab Banyuwangi untuk terus berbuat banyak bagi perkembangan Banyuwangi ke depan,” Ungkap Kabag Humas dan Protokol, Ir Djuang Pribadi.
Menurutnya, pemeringkatan daerah sebagai terkaya itu secara langsung tataupun tidak langsung akan mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi pelaku ekonomi.
Bagi Pemkab Banyuwangi, dalam pemeringkatan ini nantinya bisa menjadi modal untuk menarik investor dan meningkatkan sejumlah potensi. Begitupula, sejumlah Bank Pembangunan Daerah dapat memakai hasil riset ini untuk meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sumber : antaranews.com , tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar